Part 40

3.4K 139 2
                                        

**

"Nah, mari bu saya perkenalkan dengan ayah saya," ujar Calista yang baru saja datang bersama Bu Minah.

"Yah, ini perkenalkan Bu Minah."

Tuan Pranata yang duduk membelakangi Calista dan Bu Minah membalikkan badannya.

"Clara."

"Hans."

Ujar Tuan Pranata dan Bu Minah bersamaan, membuat Keanu dan Calista berpandangan bingung.

Tuan Pranata bangkit dari duduknya dan menghampiri Bu Minah setelah beberapa menit mereka terdiam.

"Ke mana saja kau selama ini, Clara. Kami semua mencarimu, kau bagai ditelan bumi setelah kecelakaan itu," ujar Tuan Pranata seraya memegang kedua bahu Bu Minah atau Clara.

Bu Minah menangis tanpa suara, "Maafkan aku Hans, aku pergi dan mengganti semua identitasku setelah kecelakaan yang menewaskan suami dan anakku. Aku tidak akan sanggup tinggal di sana tanpa suami dan anakku," jawab Bu Minah atau Clara dengan berurai air mata.

"Kalian sudah saling kenal?" tanya Calista setelah beberapa menit semuanya bungkam.

"Dan.... Apa maksud kecelakaan yang diucapkan Bu Minah?" lanjutnya membuat kedua paruh baya tersebut bungkam tak tahu harus menjawab bagaimana.

"Ehm, Bu Minah.... Maksud ayah Clara ini sahabat ayah dan ibu waktu kami masih muda. Dia dulu mengalami kecelakaan bersama suami dan anaknya saat pulang dari New York. Pesawatnya jatuh dan hilang di laut waktu itu. Mereka semua terpisah, Lucas suami Clara ditemukan tiga hari kemudian dalam kondisi tak bernyawa, sedangkan Clara dan anaknya hilang entah ke mana. Kami beserta keluarga Lucas berusaha untuk mencari keberadaan Clara dan anaknya, namun sampai sekarang belum ketemu juga, hingga saat ini Clara berdiri di hadapanku, yang ternyata selama ini dirawat oleh putriku sendiri," jelas Tuan Pranata.

"Jadi tante Clara ini sahabat dekat ayah dan ibu dulunya," perjelas Calista.

"Iya, sayang. Ayah berterima kasih padamu, kalau bukan karena dirimu pasti sampai saat ini kami tidak mungkin bertemu," ujar Tuan Pranata.

"Aku tidak menyangka dunia akan sesempit ini," ujar Calista seraya tersenyum.

"Ya sudah, mari kita makan. Kasihan Bi Nur yang sudah susah payah memasak namun dianggurkan begitu saja," canda Keanu mencairkan suasana.

Mereka mulai menyantap makan malam mereka dengan canda tawa.

**

Setelah makan malam, mereka semua duduk di ruang keluarga sembari mengobrol ringan.

"Aku dengar dari Calista kalau kau sakit gagal ginjal, apa itu benar Clara?" tanya Tuan Pranata pada Tante Clara yang duduk di hadapannya, di samping putrinya.

Tante Clara tersenyum lemah, "Iya, benar Hans. Tapi aku tidak papa kok, sungguh."

"Kau harus berobat, Clara. Jangan khawatir, aku yang akan menanggung semua biaya pengobatanmu. Kau harus sembuh Clara, untuk anakmu."

"Apa maksudmu, Hans?"

Tuan Pranata menatap semua orang di ruang keluarga dengan serius, ia menghela napasnya pelan lalu memfokuskan pandangannya ke sahabatnya semasa muda dulu.

"Ada hal penting yang ingin aku sampaikan padamu, Clara. Ini tentang anakmu, Keanu dan juga Calista."

Calista memandang bingung ayahnya, kenapa dirinya juga termasuk di dalamnya?

BENCI (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang