Part 31

2.7K 121 0
                                    

**

Lima bulan kemudian

Kini kandungan Calista sudah menginjak enam bulan, dan wanita itu masih saja kekeh untuk bekerja di kantor walau saat ini perutnya sudah membesar. Keanu dibuat stres dengan kelakuan istrinya itu, berbagai cara dan bujukan agar wanita itu di rumah saja istirahat namun selalu saja keras kepala.

Di hari minggu ini, Calista keluar jalan-jalan sendirian, tadi juga dirinya sudah ijin dengan Keanu walau ada perdebatan alot dengan pria itu. Keanu yang saat ini masih di Singapura untuk meeting uring-uringan karena tidak bisa menemani istrinya keluar rumah. Dan Calista tak menggubris semua itu, yang terpenting sekarang keinginannya untuk jalan-jalan terpenuhi.

Calista pergi ke supermarket dan membeli beberapa perlengkapan persalinannya nanti. Ia juga memborong beberapa buah dan sayuran untuk dibawanya ke rumah Bu Minah. Yap betul sekali! Hari ini rencananya setelah dari supermarket, Calista akan berkunjung ke rumah Bu Minah, karena sudah lama sekali ia tidak menjenguk wanita paruh baya tersebut.

"Okay sayang, sepertinya ini sudah cukup," ujarnya seraya mengelus perutnya yang buncit. Ia menuju kasir untuk membayar semua belanjaannya. Saat mengantri, tiba-tiba ada seseorang yang memanggilnya.

"Calista?!"

Calista menoleh dan menatap orang tersebut, "Christian."

"Iya, ini aku. Sedang belanja juga?" tanya pria itu basa-basi.

"Iya, keperluan rumah," jawab Calista.

Christian sedikit terkejut saat melihat perut buncit wanita itu, "Kau sedang hamil?"

"Iya, Chris."

"Aku kira kau belum menikah," ujar Christian kikuk.

Calista tersenyum, "Aku menikah sebelum liburan di Vancouver waktu itu."

Christian hanya mengangguk untuk menanggapi.

"Ya sudah kalau gitu, aku duluan ya Chris," pamit Calista.

"Iya, hati-hati di jalan."

Calista tersenyum lalu membayar semua belanjaannya saat tiba gilirannya. Setelah selesai, ia segera menuju parkiran.

**

Calista turun dari mobilnya dengan membawa beberapa kantong berisi buah-buahan. Ia menuju rumah Bu Minah dengan langkah pelan.

"Selamat siang, Bu Minah," sapanya.

"Eh, nak Calista. Tumben ke sini, mari nak masuk," sambut Bu Minah.

Calista masuk ke dalam dan duduk di kursi, "Ini bu, Calista bawain buah-buahan untuk ibu."

"Duh nak, nggak usah repot-repot bawa sesuatu kalau ke sini. Nak Calista datang saja ibu sudah senang."

"Nggak papa kok, bu."

"Ya Tuhan!! Kamu sedang hamil, nak?" tanya Bu Minah terkejut melihat perut buncit Calista.

Calista tersenyum lalu mengelus perutnya, "Iya bu, sudah menginjak enam bulan."

"Ibu boleh menyentuhnya, nak?" tanya Bu Minah yang entah kenapa ingin sekali mengelus perut buncit Calista.

"Silahkan bu."

Bu Minah tersenyum membelai perut buncit Calista, hatinya merasa sangat bahagia sekali melihat Calista yang sudah dianggapnya anak sendiri akan menjadi ibu. Bu Minah tersenyum senang saat bayi itu menendang saat dielusnya.

BENCI (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang