Part 13

2.4K 125 2
                                    

**

Satu bulan kemudian

Keanu dan Calista menjalani kehidupan seperti biasanya. Keanu dengan pekerjaan kantor yang semakin menumpuk dan Calista yang semakin mengejar mimpinya untuk merebut dan menjatuhkan Keanu. Karena kejadian waktu itu, membuat Calista semakin benci dan dingin terhadap Keanu. Gadis itu hanya akan berbicara dengan Keanu sekadar urusan pekerjaan, selain itu Calista tidak menganggap kehadiran Keanu ada.

Keanu sendiri saat ini memilih mengikuti alur yang dibuat tunangannya dan mencari cara untuk menggagalkan semua rencana menjatuhkan dirinya. Bukannya dia tidak tahu diri atau apa, namun ia hanya ingin menyadarkan gadis itu bahwa ambisinya untuk mengalahkannya saat ini salah. Gadis itu akan mengejar hal yang sia-sia, karena pada kenyataannya, semua aset warisan keluarga Pranata akan jatuh ke tangan gadis itu nantinya, hanya saja bukan sekarang, melainkan nanti jika Calista sudah berpikiran dewasa dan mengerti tentang seluk beluk Pranata Corp. Saat ini masih menjadi tugas Keanu untuk menjaga Pranata Corp agar tetap maju sebelum diserahkan ke Calista.

**

Keanu siang ini tengah berada di sebuah rumah sakit swasta terkenal di Jakarta, ia ada janji lunch bersama sahabatnya yang bekerja di rumah sakit ini sebagai dokter. Sahabat terdekatnya saat ia dulu masih di panti asuhan. Setelah memarkirkan mobilnya di parkiran, ia langsung menuju ke ruangan sahabatnya. Saat tinggal sepuluh meter lagi dari ruangan sahabatnya, ia melihat sahabatnya itu sedang berbincang dengan seseorang yang terasa familiar untuknya, karena posisi mereka yang membelakangi Keanu, jadi ia tak bisa melihat dengan jelas siapa yang sedang berbicara dengan sahabatnya itu.

"Sama-sama," sekilas Keanu mendengar ucapan terakhir sahabatnya sebelum orang yang terasa familiar baginya pergi.

"Zein," panggil Keanu.

Orang yang dipanggil pun berbalik dan tersenyum ke arah Keanu, "Oh, Ken! Kau sudah datang rupanya. Ayo, masuklah dulu ke ruanganku," jawab Zein. Mereka masuk ke ruangan Zein dan duduk di sofa yang ada di ruangan tersebut.

"Lama sekali kita tidak berjumpa brother, bagaimana kabarmu?" tanya Zein.

"Aku baik, kau bagaimana?" balas Keanu.

"Sama sepertimu, oh ya by the way, selamat ya atas keberhasilan proyekmu baru-baru ini."

Keanu tersenyum, "Thank's dude."

"Ayo kita makan di restoran depan rumah sakit ini, di sana menunya enak sekali, aku yakin kau pasti akan suka," ajak Zein. Keanu mengangguk dan mereka pun menuju restoran tersebut.

**

Setelah mengatakan menu pesanannya kepada pelayan restoran, Keanu bertanya kepada Zein, "Zein."

"Hm."

"Aku tadi melihatmu berbicara serius dengan seseorang sebelum aku datang, boleh aku tahu siapa orang itu? Karena sepertinya aku agak familiar dengan orang itu," tanya Keanu.

"Oh tadi, iya beliau salah satu pasienku. Aku kasihan padanya, beliau pribadi yang baik hati namun diberi cobaan yang berat oleh Tuhan."

"Memangnya dia kenapa?" Keanu semakin penasaran, namun terpaksa terjeda saat pelayan datang dengan membawa pesanan mereka.

"Selamat menikmati," ujar pelayan tersebut seraya menaruh pesanan Keanu dan Zein di atas meja.

"Terima kasih," ujar Keanu dan Zein bersamaan.

"Beliau menderita penyakit yang cukup atau bahkan sangat serius," beritahu Zein di sela-sela kegiatan makannya. "Kanker otak stadium tiga," lanjut pria itu lagi.

BENCI (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang