[1] Panasea ㅡ P.jm

00. I'm A Mess

❝Kita bisa saling menyembuhkan satu sama lain kalau kau mau, Hwan. Aku bisa menjadi obat untukmu.❞

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

ㅤㅤㅤPADA KONKRETNYA, telah berdiri sebuah dinding besar yang telah dia bangun di antara kami berdua ketika aku tengah berusaha untuk membuka gerbang hatinya; dengan perempuan yang memiliki sepasang penglihatan tegas kendati dia sering menangis di tengah malam, dengan perempuan yang senantiasa berujar bahwa dia tak pernah pantas menjadi ibu untuk putra kami yang tampan, pun dengan perempuan yang pernah berkata bahwa dia absolut juga tidak layak untuk mendapat cinta kendati cuma seukuran telur serangga.

Walau terkadang netranya terpandang hampir serupa awan kelabu yang sekala terbit sebelum hujan tiba, kedua sudut labiumnya tampak secerah sang surya tatkala sesekali ditarik ke atas dengan wajah yang tertentang bahagia; tetapi pada realitasnya, jari-jemari kecil miliknya telah melepas segenggam harapan sejak lama sebab dia kerap merasa tidak layak untuk memperoleh itu semua.

Manifestasi akan rasa sakit itu nyaris tak pernah terlihat lantaran tertutupi selayaknya bongkahan eksistensi magma nan bersemayam di dalam perut gunung yang masih membuka mata. Bibirnya senantiasa mengulum senyum untuk tertawa dengan ceria. Kemudian saat aku mengatakan bahwa aku telah mencintainya, dia hanya menjawab rendah semacam tengah berbicara terhadap dirinya sendiri, "Jimin, aku ini perempuan yang sudah tak layak untuk mendapat cinta. Aku perempuan rusak. Kau tentu sudah mengetahuinya."

Selepas mendengar perkataan semacam itu, satu-satunya perihal yang langsung terpikirkan oleh kepalaku hanyalah mengenai bahwa dia tengah membutuhkan sebuah obat untuk menyembuhkan segenap luka yang telah terukir pada permukaan jiwanya sejak lama.

- Park Jimin.

[]