TR 1

3.6K 74 8
                                    

Hai, Gue Alifya Magdalena Putri. Status sebagai mahasiswa aktif tingkat akhir di salah satu PTN di Provinsi Riau. Menjabat sebagai pengurus himpunan yang baru saja memasuki pertengahan periode. Hectic bukan? Gak lagi lah. Orang pada sibuk PLK lo malah ongkangan kaki di kampus menumpu jabatan yang bisa dibilang mengikat. Sebenernya gak mengikat banget sih. Buktinya, pengurus inti bem aja pada PLK berempat. Tinggal dua doang di kampus. Hm, segitu amanahnya gue sebagai manusia. Semoga lillah deh.

"Alifya!". Suara ngebass seorang laki-laki mendera pendengaran gue. Sekarang gue lagi di kamar tengah siap-siap untuk kuliah. Hari ini senin dan gue masuk jam 9.45 berakhir pukul 15.00 tepat. Sebagai mahasiswa tingkat akhir kuliah gue gak padat-padat banget lah. Tapi cukup menguras tenaga dan pikiran.

"Iya!". Gue keluar dari kamar dan menghampiri manusia yang memanggil gue.

"Kenapa?". Tanya gue. Dia malah tersenyum dan melirik sarapan yang sudah tertata tapi di meja makan. Gue menghela nafas panjang. Harusnya itu tugas gue, bukan tugas dia. Kebangetan deh!

"Aku aja yang nyiapin. Kamu duduk di depan aja kenapa sih? Sambil nonton berita atau baca buku sekalian nginget-nginget pelajaran sebelum ngajar nanti". Omel gue tak tanggung-tanggung. Tapi gue tetep duduk, dan mencoba menghargai apa yang sudah dipersiapkan nya.

"Gapapa. Kamu makan aja. Lagian kalau nungguin kamu kelamaan, nanti aku bisa telat". Oke fine, secara tidak langsung dia menyindir gue sebagai istri yang gak becus di rumah.

Let me tell you, kalau gue udah menikah sejak awal semester enam, tepatnya bulan Februari dan sekarang sudah bulan ke enam pernikahan gue. Masih Flat aja menurut gue karena apa ya, mungkin kurang adanya rasa di dalam hubungan ini.

" Yaudah kamu duluan aja. Sarapan di kantin sekolah sana!". Dengus gue. Dia malah terkekeh lalu mencium pelipis gue sebagai morning kiss. How romantic ya?

"Aku udah sarapan ini. Sekalian bawa bekal. Aku pergi dulu ya!". Gue hanya diam gak merespon pamitan nya itu. Lagi, gue menghela nafas panjang sembari menatap sarapan pagi tanpa minat.

"Kenapa gue harus terjebak disini?".

***

Sesampainya di kampus dan memasuki kelas, gue membuka ponsel dan berselancar di dunia instagram. Iseng, gue melihat isi akun suami gue yang hanya berisi foto-foto klasik dan gue kaget ada foto prewedding kami dengan gaya antimainstream tentunya.

Ada banyak komentar yang tersemat di akun dia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada banyak komentar yang tersemat di akun dia. Tentunya dari para fans dan teman-temannya.

Nekat banget sih majang foto beginian. Dasar suami.

"Ify!". Bahu gue ditepuk oleh seseorang. Gue tersentak dan menatap tajam kepada orang tersebut yang tak lain adalah sohib gue sendiri. Viviana atau yang sering gue panggil Cece Via. Ya, dia orang Tionghoa dan sudah menjadi bestie gue selama hampir mau empat tahun.

Tabula RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang