Ify's side ya gaes..
.
.
.
**Seminar gue masih gantung, sekarang gue di luar ruangan menunggu keputusan om Dewa dan dosen pembahas lainnya. Sembari menunggu, gue mengelus perut yang sedari tadi tak juga tenang.
"Dia gelisah ya?". Tanya Rio. Gue mengangguk. Gue bersandar pada bahu nya. Menumpukan beban tubuh pada Rio. Dia senantiasa menenangkan gue, mengusap punggung gue sampai ke perut. Mencoba memberikan ketenangan.
"Udah, jangan tegang gitu! Gak baik untuk perut kamu". Kata Rio. Gue hanya diam dan melirik ketiga sohib gue yang juga menatap kami.
"Lo pasti lulus Fy". Kata Via. Gue tersenyum samar. Mengamini doa perkataan Via.
"Ify, ayo masuk!". Suara Om Dewa menginterupsi keadaan. Gue melepaskan pegangan Rio dan mengikuti beliau ke dalam.
Gue duduk di kursi panas tadi, kenapa gue bilang kursi panas? Karena emang hawa nya itu panas banget selama lo seminar proposal. Hahaha lebay banget gue.
"Gimana Fy? Sudah merasa puas?". Tanya Om Dewa. Gue menghela nafas panjang.
"Sedikit Pak. Cuma pasti banyak kurang nya, tapi saya sudah berusaha dan mencoba". Kata gue pelan.
"Memang banyak yang harus di revisi ya! Tapi harus tetap semangat, tenang aja produk kamu tidak ada revisian. Proposal kamu di perbaiki dulu". Gue menggigit bibir bawah berharap-harap cemas.
Pak Megan dan Pak Gavin menatap gue santai, sementara Om Dewa menatap gue tersenyum kecil "Selamat Fy, proposal kamu diterima dan bisa dilanjutkan untuk penelitian berikut nya". Beban gue terangkat begitu saja setelah mendengar penuturan Om Dewa. Alhamdulillah, hiks.
Gue tersenyum lebar kepada beliau "Alhamdulillah, terimakasih Pak". Gue menyalami Pak Megan dan Pak Gavin bergantian. Mana tau kegantengan mereka bisa nular ke anak gue kan. Hehehe.
"Sudah berapa bulan kandungan kamu, Fy?". Tanya Pak Megan. Dia yang paling muda di antara dosen disini.
"Sudah empat bulan, Pak".
"Sudah tau jenis kelamin nya?". Kali ini pak Gavin yang bertanya. Gue menggeleng khidmat.
"Beberapa waktu lalu kami sudah USG, tapi dia masih ngumpet Pak". Kata gue ceria. Kedua manusia ganteng itu terkekeh mendengar cerita gue.
"Sehat-sehat terus untuk bumil dan baby nya ya! Papa nya yang tadi masuk terakhir ya?". Goda Pak Gavin. Gue tersenyum malu dan mengangguk saja.
"Kalian kapan mau menyusul Ify? Dia saja sudah mau memiliki anak. Kalian berdua entah kapan?". Keluh Om Dewa. Seketika wajah Pak Gavin dan Pak Megan berubah keruh. Tak suka dengan statment barusan. Ya ampun, mereka ganteng banget kalau ngambek..
"Tunggu saja undangan nya Pak, bentar lagi Megan bakalan ngasih berita bahagia. Ya kan Pak Megan?". Si empu yang disebut namanya hanya diam dan membereskan tas nya lalu keluar dari ruang sidang.
Pak Gavin dan Om Dewa menggeleng heran. "Ify". Beliau memanggil gue.
"Ya Om". Untunglah Pak Gavin juga segera menyusul Pak Megan keluar, sehingga dia tak mendengar panggilan gue untuk Om Dewa.
"Revisian proposal bisa belakangan, kamu harus selesaikan penelitian secepat mungkin Fy". Kata beliau. Gue mengangguk paham.
"Kamu ikut KBM?". Praktis gue menoleh kepadanya dan mengangguk sekilas.
"Om khawatir, jujur saja. Kamu masih hamil muda, jangan terlalu banyak kegiatan yang berat-berat". Gue tersenyum haru saat om dewa begitu baik dan memperhatikan gue sebagai anak bimbingan nya.
"InshaAllah sebelum berangkat sudah konsultasi dengan dokter kandungan ku, Om".
"Yasudah kalau kamu masih bersikeras. Jaga kesehatan mu dan cucu om ya! Semangat revisian dan penelitian". Beliau menepuk pundak gue dan berlalu keluar ruangan.
Kemudian Rio dan ketiga sohib gue masuk ke ruang seminar. Gue tersenyum kepada mereka dan memeluk mereka satu persatu.
"Alhamdulillah lanjut!". Kata gue senang. Mereka pun turut bahagia dengan pencapaian gue. Akhir tahun yang menjadi penutup indah bagi gue.
"Selamat sayang!". Bisik Rio. Dia menghadiahi kecupan ringan di bibir tanpa sepengetahuan ketiga sohib gue. Untung aja.
***
Setelah puas berfoto bersama teman-teman gue, mereka juga memberikan gue hadiah berupa makanan. Auto banyak cemilan untuk dirumah. Ehehe.
"Ify, selamat!". Gue menoleh dan mendapati Faris berdiri tegap dihadapan gue. Tak ada Rio di samping gue, karena dia di panggil oleh dosen pembimbing setelah gue selesai berfoto-foto tadi.
Gue tersenyum kecil dan mengangguk "terimakasih. Semoga kamu lekas seminar juga ya!". Dia memberikan gue sebuket bingkisan berisi makanan.
"Semoga kamu suka". Dia masih mengingat makanan kesukaan gue. Coklat.
"Aku suka--".
"Sayang bukan suka aku". Gue tersentak saat Faris berucap demikian. Dia malah terkekeh dan mengacak pelan rambut gue.
"Bercanda! Aku pergi dulu ya!". Tanpa memberikan gue kesempatan untuk membalas, Faris pergi begitu saja. Dada gue tiba-tiba terasa sesak.
"Dari Faris?". Tebak Rio entah sejak kapan datang nya. Nada bicara nya datar seperti biasa. Biasa kalau cemburu.
"Iya dan aku sekarang lagi gak suka coklat". Jujur saja, selama hamil semua kesukaan gue musnah begitu saja. Termasuk coklat. Gue malah menyukai sesuatu yang bukan makanan kesukaan gue. Dasar hormon kehamilan penuh dengan gejolak.
Rio tertawa lalu membawa kan buket coklat itu ke mobil "kita pulang ya! Udah hampir magrib". Gue menggeleng malas.
"Makanannya aku bagi ke anak hima aja deh! Mubazir banget kalau gak habis. Kamu juga gak bakalan mau ngabisin!". Gue tau tabiay Rio yang gak terlalu suka makan makanan ringan seperti ciki ataupun permen. Dia lebih suka makan gue. Eh.
"Bentar aku telfon mereka dulu". Tak sampai lima menit salah satu staff ahli gue datang membawa pasukannya.
"Wahhh rejeki anak sholeh gini banget ya! Makasih loh kak Ify". Kata Yuan. Gue terkekeh dan mengangguk santai. Kami berjalan ke hima bersama-sama. Untunglah parkiran depan gak jauh dari sana.
"Ini buat kalian. Di bagi ya sama rata! Jangan sampai gak dapet semua--".
"Thank you bumil! Semangat penelitian yak!".
" Dahh semua, gue sama suami pulang dulu". Pamit gue.
"Yang halal mah bebas pulang berdua". Celutuk Heni.
"Makanya nikah dong". Seloroh Via. Tim nikah muda garis keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tabula Rasa
ChickLitMenolak lupa akan rasa yang pernah singgah. percayalah, tidak semua persinggahan menjanjikan kenyamanan. tapi ini, aku menemukan rasa ternyaman untuk tetap tinggal disisi mu.