TR 14

727 36 18
                                    

Ify's side ya gaes..
.
.
.

**

Hari Kemah Bakti Mahasiswa di mulai. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari jumat hingga minggu, jadi tidak mengusik jadwal kuliah. Hanya jumat saja, itupun  kegiatan perkuliahan mana di tiadakan. Enak banget nya jadi maba. Ehe.

Setelah mendapat izin dari dokter kandungan gue, akhirnya gue di perbolehkan pergi KBM dengan catatan gue gak boleh terlalu capek dan harus mengkonsumsi vitamin. Well, okelah. Palingan gue stuck di tenda kesehatan atau di tenda konsumsi. Gak bisa deket-deket Rio dong. Hiks.

Gue berangkat setelah sholat jumat dikarenakan pagi nya gue mengurus maba kimia dulu. Memastikan bahwa adik-adik aman dan mendapatkan bus mereka. Sepertinya senior yang paling baik disini adalah senior kimia. Muehehe. Dengan seenak nya aja gue mengklaim seperti itu.

Waktu sudah menunjukkan pukul sembilan pagi dan beberapa bus yang mengangkut peserta KBM sudah jalan. Rio sudah berangkat sejak kemarin bersama para pioner. Iyalah, dia musti berangkat duluan. Secara dia gubernur dan harus memastikan tempat disana aman dan terkendali.

KBM kali ini, seluruh pengurus hmj kimia terlibat. Karena gege selaku ketua hmj mewajibkan para pengurus nya untuk datang kecuali memang tidak bisa hadir karena hal genting, seperti orang tua yang sakit atau ada musibah. Gege benar-benar santuy menerapkan aturan tersebut.

"Gue duluan ya gaes! Kalian nyusul aja nanti siang". Gue mengangguk patuh. Dia berangkat bersama pengurus lainnya. khusus hmj kimia, kami tidak pergi menggunakan bus yang telah disediakan oleh panitia KBM. Kami memiliki bus sendiri dari hmj yang kami pinjam ke jurusan. Untunglah bus tersebut besar dan bisa menampung pengurus dan teman-teman diluar pengurus hmj untuk pergi.

"Lo yakin berangkat siang, Ag?". Tanya gue. Pasalnya agni bilang dia akan berangkat pagi bareng sama Gege dan Raja.

"Gak jadi! Gue barengan elo dan Shilla aja". Gue mendengus sebal.

"Agni sayang! Kalau lo gak duluan pergi, yang ngurusin tenda konsumsi mereka siapa? Mereka gak akan gerak kalau DPH nya gak ada. Lo tau kan yang pergi pagi ini cuma sedikit, kebanyakan cowok. Gimana mereka bisa makan nanti malam?". Jelas gue. Gue tau, Agni pasti khawatir terhadap gue.

"Lo gak perlu mikirin gue! Ada Shilla juga disini. Lo koordinir di sana aja ya!". Bujuk gue. Mau tak mau dia mengalah. Lagian dia udah make baju olahraga dan membawa tas berisi perlengkapan untuk tiga hari kedepan.

"Bener kata Ify, Ag. Lo handle di sana, nanti kita nyusul siang. Kita juga mau beresin hima yang lagi berantakan banget sekarang". Agni mengangguk patuh. Kemudian ia memasuki bus bersama yang lain.

Gue dan Shilla saling pandang dan tersenyum satu sama lain. Gue bersama pengurus lain yang masih tersisa membersihkan hima karena perlengkapan yang berserakan.

"Lo duduk aja deh, Kak! Nanti lo kecapean kan ribet". Kata Yuan. Gue mencibir pelan tapi tetap mengikuti perintahnya.

"Gue pesenin sarapan ya buat kalian. Mau makan apa anak-anak bunda?". Mereka terkekeh mendengar pertanyaan gue. Lebih tepatnya panggilan 'anak bunda' itu.

"Gue pen bubur ayam deh, Fy! Samain aja kali ya?". Tanya Shilla. Mereka mengangguk setuju.

"Iya bubur ayam aja kak! Air nya gak usah beli, air galon kita masih ada nih". Kata Heni antusias. Gue tersenyum kecil lalu memesankan bubur ayam untuk mereka.

Setelah selesai beres-beres, pesanan gue pun datang. Yuan menyongsong abang ojol yang membawa bubur ayam mereka. Mereka pun makan dengan lahap.

Gue mengelus perut yang sedikit berbunyi karena lapar. Anak gue tau aja kalau mama nya belum makan. Dia protes gaes.

Tabula RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang