TR 26

577 42 15
                                    

Ify's side ya gaes..
..
.
.
.
.

***

Setelah selesai sidang dan berfoto dengan teman-teman, gue memutuskan untuk pulang bersama Rio. Gue terlalu lelah, dan untunglah mereka mau memaklumi keadaan gue yang sedang hamil tua ini.

Banyak hadiah yang mereka berikan untuk gue, bersyukur rasanya masih banyak yang sayang serta peduli kepada gue. Ada yang memberikan bingkisan dan selempang yang tulisannya lucu-lucu gitu. Tulisannya itu kayak 'bumil S.Pd', 'Buk Bend, S.Pd', gitu gitu lah. Gue terharu, tentu saja.

"Aku ambilin nasi ya! Kamu belum makan dari tadi". Kata Rio. Gue mengangguk patuh, ya karena gue juga lapar.

Gue mengambil beberapa bingkisan yang isinya kebanyakan makanan, kayaknya stock lumayan sih. Biar gak jajan di luar, hehehe. Waktu gue seminar di usia kehamilan empat bulan gue gak makan coklat sama sekali, tapi sekarang melihat coklat rasanya ngiler gitu. Fix, gak mau bagi-bagi!

"Ayo sini disuapin". Gue selalu tersentuh dengan setiap perlakuan Rio yang manis. Hal-hal kecil namun membuat gue luluh begitu saja.

"Kamu beneran mau kompre siap ini?". Tanya gue mengingat pembicaraan antara om Dewa dan Rio tadi.

"Mungkin. Pengolahan data aku udah selesai sih, tadi juga sempet ketemu Tante Dena".

"Apa katanya?".

"Ya gitu, bimbingan sekali lagi abis itu daftar ujian". Gue tersenyum sembari menepuk pelan pundaknya. Menikah sembari berjuang bersama untuk pendidikan sangat bahagia rasanya. Apalagi ada yang menyemangati satu sama lain. Jangan pada baper yak heheh.

Rio terkekeh "semangat ya sayang! Aku yakin kamu bisa! Semoga kita bisa wisuda bareng".

"Aamiin. Semoga begitu". Enak juga kayaknya wisuda bareng suami kan.

"Kamu udah izin untuk pulang?". Tanya Rio.

"Ehmm belum sih! masih akhir bulan, lagian kalau aku gak izin juga gapapa. Kan emang jatahnya libur".

"Gak enak seperti itu, Fy. Setidaknya izin ke pamong, sekedar basa basi aja". Katanya. Bener juga sih. Lalu gue mengangguk patuh setuju dengan saran Rio tersebut.

Setelah selesai makan, gue pun tidur siang. Ngantuk banget rasanya. Dengan telaten Rio membantu gue menukar baju karena susah banget, perut besar ini menghalangi gerak gue. Ah, maafin mama ya jagoan!

***

Rio's side ya gaes..
.
.
.
.
.
.
.

Seminggu pasca Ify ujian skripsi, gue pun menyusulnya. Ah, senangnya hati ini. Gue akan ujian lusa. Alhamdulillah, ini rejeki kami berdua juga kedua anak kami.

Saat ini gue sedang mengurus keperluan ujian dibantu oleh Katrina, oh iya dia juga akan seminar proposal dihari yang sama dengan gue ujian skripsi.

Tapi jadwalnya dia duluan, setelah dia selesai barulah gue ujian.

"Rio snack lo gimana?".

"Nebeng sama lo aja ya! Biar dapet diskon gitu".

"Pesen di tempat Ify aja deh. Dia pesen dimana kemarin?".

"Dia pesen sama Shilla, sohib nya dia".

"Ya udah disana aja. Jangan cari yang ribet kalau yang mudah ada". Sahutnya malas. Gue berdecak kesal melihat sikapnya.

Hari ini gue udah selesai dan gue mau menjemput Ify ke sekolah. Kebetulan Katrina juga mau nebeng karena ia baru saja pindah kontrakan dekat dengan sekolah Ify.

Tabula RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang