PROLOG

136K 4.8K 67
                                    

Happy Reading:)
VOTE NYAAA...
.
.
.
.

Di tengah teriknya matahari, Arka sedang bermain bola basket bersama kedua sahabatnya, kebetulan kelas mereka itu Free, jadi mereka bertiga bebas ingin melakukan apa saja.

"Ar, udahan yok. Kita ngantin aja" ajak Gara salah satu sahabat Arka.

"Iya nih Ar, udah aus banget gue" kali ini Reno sahabatnya yang lain.

Arka mengangguk mengiyakan ajakan kedua sahabatnya, tapi sebelum itu Arka melemparkan bola basket secara asal hingga mengenai seorang siswi yang sedang melintas.

"Adaww" pekik siswi itu saat kepalanya terkena bola basket.

"Eh Ar, itu kena orang bege" kata Gara.

Siswi yang tadi terkena bola pun berjalan menghampiri Arka dan dua sahabatnya dengan tangan kiri yang membawa bola basket dan tangan kanan yang memegangi kepalanya.

"Siapa yang lempar bola ini?" tanya siswi itu tajam, dilihat dari badge namanya dia bernama Naraya Sahfa Aerlangga.

"Gue tanya siapa yang lempar bola ini?!" tanya Nara sekali lagi.

Gara dan Reno hanya diam, bukan karena tidak berani melawan siswi tersebut tapi mereka diam karena takjub, berani sekali siswi yang notabene nya adalah adik kelas berurusan dengan Arka.

"Gue kenapa?" tanya Arka dingin.

Untuk persekian detik Nara diam, karena sibuk mengagumi wajah tampan Arka.

"Kenapa diem?" tanya Arka.

Nara tersadar dan langsung kembali menatap tajam kearah Arka.

"Kalo gak bisa maen gak usah maen, sakit tau kenapa kepala orang" kesal Nara sambil mengerucut kan bibirnya lucu.

"Salah lo yang maen lewat" cuek Arka.
Nara melongo, yang benar itu "suruh siapa maen basket saat semua murid sedang belajar" batin Nara.

Nara menatap tajam kearah Arka, benar-benar berani sekali Nara ini. Padahal siswi yang lain jika melihat mata Arka itu akan langsung menunduk dan tidak ada yang berani menatapnya, tapi ini Nara, dia berbeda bahkan Nara dengan terang-terangan menatap mata Arka dengan tajam seolah sedang mengibarkan bendera perang pada Arka.

"Udah lah dek, jangan berurusan sama Arka. Nanti lo nyesel" kata Gara.
"Emang dia siapa, sama-sama manusia kok" kata Nara.

"Manusia es iya kali" celetuk Reno.

Memang Arkana Fima Frinanda, tumbuh menjadi seorang remaja cowok yang cuek dan dingin, bahkan Delvin dan Risha pun sebagai orang tua dibuat bingung. Arka hanya bersikap hangat kepada kedua orang tua, adik kesayangannya dan kepada Ersya.

"Kakak, gak ada niatan buat minta maaf sama aku?" tanya Nara polos.

"Gak" jawab Arka.

Setelah itu Arka berbalik dan pergi meninggalkan Nara sendiri. Karena kesal Nara pun melemparkan bola basket itu dengan kencang hingga mengenai punggung Arka.

Arka pun berbalik dan menatap tajam kearah Nara yang sedang tersenyum miring.

"Rasain" kata Nara dan pergi meninggalkan lapangan.

Arka menatap sosok Nara, dan mulai saat ini kesan pertama pertemuan mereka Arka menganggap bertemu Nara adalah musibah.

Sedangkan bagi Nara bertemu Arka adalah anugerah.

Tapi percayalah Arka akan menarik kembali semua kata-katanya disaat dia tidak mampu mengendalikan diri, cinta menguasainya. Membuat nya harus selalu bersama seorang Nara.

*
*
*
*
*


OKE PROLOG SELESAI..
JADI AKU DISINI MAU SEDIKIT JELASIN TENTANG FELLA, DAVE, ADIS DAN RIFAN.

*RISHA DAN DELVIN
MEREKA UDAH PUNYA 2 ANAK
PERTAMA ARKA DAN SETELAH ARKA UMUR 4 TAHUN ARKA PUNYA ADIK CEWEK NAMANYA MAURA YASHA FRINANDA.

*DAVE DAN FELLA
MEREKA UDAH NIKAH PUNYA 2 ANAK, YANG PERTAMA ERSYALIA PRASETYO UMURNYA 1 TAHUN DIBAWAH ARKA DAN YANG KEDUA NAMANYA BIMA PRASETYO UMURNYA 3 TAHUN DIBAWAH ERSYA.

*RIFAN DAN ADIS
MEREKA JUGA UDAH NIKAH CUMA ANAKNYA CUMA SATU, NAMANYA YOGI ARDANA NUGRAHA UMURNYA SAMA DENGAN ANAK KEDUA RISHA DAN DELVIN

Okee sekarang jelas kan:v

12 Desember 2019
Revisi : 4 Juni 2020

Rani Shintia

ARKANARA (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang