Happy Reading
.
.
.
.
.Arka masuk kedalam restoran dan ternyata ada Mama dan Papa nya, dengan cuek Arka tetap membawa Nara kesebuah meja kosong yang ada direstorannya.
"Tunggu disini" kata Arka dan Nara hanya mengangguk.
Arka pergi meninggalkan Nara untuk menemui orang tuanya, jelas saat Arka menghampiri orang tuanya membuat Risha dan Delvin kaget karena ini masih jam sekolah.
"Loh abang kenapa bolos?" tanya Risha.
"Disekolah jam kosong, guru-gurunya rapat" bohong Arka.
Risha dan Delvin hanya mengangguk mendengar jawaban anaknya tersebut.
"Abang kesini sama siapa?" tanya Delvin.
"Temen Pa" jawab Arka.
"Yaudah Arka kebelakang dulu mau pesen makan" pamit Arka diangguki oleh orang tuanya.
Setelalah memesan makanan dibelakang Arka kembali menemui Nara yang sedang duduk dengan wajah cemberut nya, sangat imut menurut Arka.
Arka mengusap wajah Nara dengan tangannya dan membuat Nara mencebikan bibirnya karena kesal.
"Ih apaan sih" kesal Nara.
"Muka lo jelek" kata Arka.
Nara mendengus kesal, "Enak aja bilang aku jelek, gak liat ini wajah imut banget?" tanya Nara dengan pedenya.
Arka menggelengkan kepalanya, memang benar kata Nara, dia itu imut Arka pun mengakui itu.
Makanan yang tadi dipesan Arka pun datang.
"Makan cepet" suruh Arka.
"Kak" panggil Nara.
Arka hanya menaikan sebelah alisnya, membiarkan Nara kembali melanjutkan ucapan nya.
"Ini beneran kan nanti gak bakal disuruh nyuci piring?" tanya Nara penuh selidik.
"Hm" gumam Arka.
"Serius ih?" tanya Nara sekali lagi.
"Iya Nara, makan yang banyak biar lo tumbuh tinggi" kata Arka.
Nara pun mencebik mendengar kata-kata terakhir Arka yang terkesan mengatainya, akhirnya Nara pun diam dan mulai memakan makanannya
**
Disekolah kini sudah jam pulang, Ersya sedang menunggu didepan kelas Arka karena dia berniat akan pulang menebeng dengan Arka, tapi dia harus menunggu karena kelas Arka belum bubaran.
Hampir 15 menit, akhirnya kelas Arka bubar juga. Semua murid kelas tersebut telah keluar, dan yang paling terakhir adalah Reno dan Gara, Ersya pun memberhentikan Reno dan Gara untuk sekedar menanyakan dimana Arka.
"Eh, Arka mana?" tanya Ersya.
"Oh Arka sedari istirahat gak balik lagi ke kelas" jawab Reno.
"Loh, Arka bolos?" tanya Ersya.
Gara dan Reno mengedikam bahu tanda tak tahu, "Gatau, kita duluan" pamit Gara.
Setelah Reno dan Gara pergi, Ersya dibuat bingung karena tidak biasanya Arka akan pergi membolos.
"Kemana ya?" gumamnya.
"Gue telpon aja lah" katanya lagi.
Ersya pun langsung menelpon Arka dan tak berapa lama, panggilan pun dijawab oleh Arka.
"Hallo"
"Kenapa Sya?" tanya Arka.
"Dimana? Tadi aku nunggu eh gak ada" kata Ersya sedikit merajuk.
"Gue diresto" jawab Arka.
"Yaudah aku nyusul, bye" kata Ersya setelah itu sambungan pun terputus.
Setelah itu Ersya pun langsung pergi menuju restoran keluarga Arka dengan menggunakan taksi.
Sedangkan Arka saat sedang asik-asiknya makan tiba-tiba ponselnya berbunyi, ternyata itu panggilan dari Ersya.
Setelah menerima telpon selama beberapa menit, Arka kembali melanjutkan makannya, begitu juga dengan Nara yang tidak terpengaruh dengan apapun malahan dia asik dengan makanannya.
"Udah?" tanya Arka saat melihat Nara berhenti memakan makanannya.
Nara mengangguk, "Iya udah kenyang" jawabnya.
Tiba-tiba, kursi disebelah Arka dan yang menarik, membuat Arka dan Nara menoleh ke sumber suara.
"Hai" sapa Ersya pada Arka dan mengabaikan keberadaan Nara.
Arka hanya tersenyum singkat, kemudian kembali menatap Nara.
"Pulang nya nanti" kata Arka pada Nara.
Mendengar itu Nara hanya bisa mengangguk pasrah, sedangkan Ersya langsung menatap Nara dengan pandangan tak sukanya.
"Siapa Ar?" tanya Ersya.
"Temen" jawab Arka seadanya.
"Kenalin gue Nara" kata Nara sambil mengulurkan tangannya kearah Ersya.
Ersya hanya memandang sekilas tangan Nara tanpa minat untuk membalas uluran tangan tersebut.
"Ersya" jawabnya ketus.
Nara menarik kembali uluran tangannya karena tidak mendapat respons baik dari Ersya.
Arka pamit sebentar ke toilet dan meninggalkan Nara dan Ersya berdua.
"Lo sejak kapan deket sama Arka?" tanya Ersya tidak suka.
"Belum lama" jawab Nara cuek.
"Jangan coba-coba deketin dia, atau lo akan nyesel" ancam Ersya.
Nara hanya dia tanpa minat untuk merespons, hingga Arka datang dan kembali bergabung bersama Nara dan Ersya.
"Ra ayo balik, gue anter" ajak Arka pada Nara.
Nara mengangguk, "Ayo" jawabnya.
"Eh, kok malah nganterin dia si Ar? Terus aku gimana?" tanya Ersya.
"Lo naik taksi aja, gue harus nganterin Nara soalnya dia lagi sakit" jawab Arka.
"Ih gak mau, pokonya aku mau pulang sama kamu Ar" pinta Ersya.
Nara memutar bola matanya malas melihat sikap sok manjanya Ersya pada Arka, rasanya Nara ingin muntah ditempat.
"Lo balik bareng Mama Papa gue aja" kata Arka setelah itu dia menarik tangan Nara untuk pergi meninggalkan Ersya.
Sedangkan Ersya sudah kesal setengah mati, dalam hati dia sudah mengumpati Nara yang bahkan baru kenal dengan Arka sudah mampu membuat perhatian Arka padanya teralihkan.
"Dasar bitch, liat aja nanti" kesalnya setelah itu dia pun pergi untuk pulang.
.
.TBC
5 Januari 2020
Revisi : 4 juni 2020Rani Shintia
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKANARA (Selesai)
Teen Fiction#FRINANDA SERIES 2 [SEKUEL OF MARRIED WITH ENEMY] (COVER AND ALL PICT FROM PINTEREST!!) Udah tamat, tapi jangan lupa selalu vote dan komen! Bagi Arka bertemu dengan Nara adalah musibah terbesar di hidupnya! Nara adik kelas nya disekolah, gadis manis...