Lima Puluh Delapan

22.8K 1.3K 14
                                    

Jangan lupa VOTE, KOMEN dan SHARE :)
.
.
.

HAPPY READING

Fire kini kembali kumpul di basecamp. Mereka kembali membahas masalah Ferry. Memang Ferry belum melakukan tindakan apapun, tapi mereka harus segera mencari keberadaan adik Ferry untuk meminta penjelasan sebagai saksi. Mereka ingin kesalahpahaman ini segera selesai.

"Lo bilang lo masih inget kan Gar rumah lama Ferry?" tanya Arka.

"Iya gue inget" jawab Gara.

"Jadi, gimana?" tanya Eza.

"Biar gue sama Ronal aja yang nyari keluarga Ferry. Arka fokus sama Nara dan Maura. Dan buat kalian bertiga awasin Ferry saat disekolah" jelas Gara.

Mereka semua mengangguk, "Gue nginep disini" kata Arka.

"Gue juga dah, males balik" Reno ikut-ikutan.

"Ya udah gue juga" kata Ronal.

"Gue juga" kata Roni.

"Ya udah semuanya aja" kata Eza.

Mereka akhirnya fokus pada kegiatan masing-masing.

Tiba-tiba ponsel Arka berbunyi, bukan panggilan masuk tapi hanya sebuah pesan.

Unknow

Adik lo target utamanya! Tapi gue mau main-main dulu sama tunangan lo!

Setelah membaca pesan tersebut. Arka langsung membanting ponselnya. Mereka yang ada disana jelas kaget.

"Lo kenapa si Ar?" tanya Gara.

"Bukannya jawab malah bengong" tegur Eza.

Reno meraih ponsel Arka yang tadi Arka banting, kemudian mengeceknya. Ternyata penyebab Arka emosi adalah sebuah pesan dari nomor tidak dikenal.

"Gara-gara ini?" tanya Reno sambil menunjukan pesan itu kepada Arka dan yang lain.

Arka masih tetap diam. Dia bingung, sekuat apapun dia menjaga dan mengawasi Nara dan Maura, yang namanya manusia itu ada lelah dan lengahnya. Tidak mungkin Arka menjaga mereka selama 24 jam nonstop.

Meski Maura berada satu rumah dengannya tapi tetap saja Arka takut Ferry beraksi saat Maura sedang berada disekolah. Apalagi Nara, yang berada dalam pengawasan nya itu hanya saat berada disekolah. Selebihnya Arka tidak tahu.

Ronal merebut ponsel Arka kemudian membaca pesan itu.

"Bego! Dia mah mau buat rencana tapi ngabarin lawan" kesal Ronal.

"Sabar dulu Ar, kita usahain sebelum dia bertindak kita duluan yang ngasih bukti ke Ferry" kata Reno berusaha memberi ketenangan kepada Arka.

Arka mengangguk, dia juga harus tenang. Jika pikiran nya tidak karuan bagaimana bisa dia menjada orang-orang yang dia sayang.

**

Paginya hanya Arka, Reno, Roni dan Eza yang berangkat ke sekolah. Karena Gara dan Ronal sedang pergi menjalankan misi mereka yaitu mencari keberadaan keluarga Ferry.

ARKANARA (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang