Tiga Puluh Satu

28.6K 1.8K 31
                                    


💜 Happy Reading 💜


Sampai di rumah, Arka langsung berlari menuju kamarnya, kebetulan kedua orang tua dan adiknya juga sedang tidak berkumpul diruang keluarga.

Arka sampai di dalam kamar dan memutuskan untuk mandi terlebih dahulu. Tak lama, Arka keluar sudah menggunakan piyama tidur nya.

Arka duduk di atas tempat tidurnya sambil bermain ponsel. Arka akan menghubungi Nara, barangkali sekarang ponsel nya sudah bisa dihubungi.

Tapi nihil, panggilan yang Arka lakukan tidak membuahkan hasil. Ponsel Nara masih tidak bisa dihubungi.

"Kemana si, bikin khawatir aja" gerutu Arka sambil membanting ponselnya ke sembarang arah.

Arka mengacak rambutnya frustasi, mood nya anjlok seketika. Apakah ia harus mengunjungi langsung rumah Nara? Tapi ini sudah malam, sudah jelas Arka tidak akan di izinkan apalagi sekarang masih hujan.

Jadi, akhirnya Arka memutuskan untuk mengunjungi Nara besok pagi sambil menjemput nya untuk berangkat ke sekolah bersama.

Tiba-tiba pintu kamarnya ada yang mengetuk, Arka pun dengan malas beranjak menuju pintu untuk membukanya.

Ternyata saat pintu dibuka, orang yang mengetuk tadi adalah mama nya. Membuat niat Arka untuk marah hilang seketika.

"Pulang kapan?" tanya Risha.

"Tadi" jawab Arka.

"Lesu banget bang jawabnya" kata Risha.

Arka diam tidak menanggapi ucapan mama nya itu, sedangkan Risha yang seakan tahu mood anaknya sedang tidak baik pun akhirnya memilih untuk berkata ke intinya saja, yaitu mengajak Arka makan malam.

"Ya udah, ayo makan malem. Papa sama Maura udah nunggu" ajak Risha.

Arka mengangguk, kemudian berjalan mengikuti Risha menuju ruang makan.

Sampai di ruang makan, benar saja sudah ada Delvin dan Maura, Arka pun mengambil posisi duduk di samping Maura.

"Bang, muka nya kusut banget" celetuk Maura.

Arka masih diam, "Dih kenapa si bang, itu adik nya ngajak bicara juga" kata Delvin.

Arka lebih memilih memakan makanan yang sudah di siapkan oleh Risha, menghiraukan perkataan Delvin dan Maura menurutnya adalah jalan terbaik.

"Jangan diganggu, lagi gak mood dia" kata Risha.

"Kaya cewek aja bang, bad mood segala" celetuk Maura.

Arka menatap Maura sekilas dengan tatapan tajam nya, kemudian kembali mengalihkan nya kearah makanan dihadapannya.

Papa, Mama dan adiknya hanya bisa menggeleng kan kepala melihat tingkah Arka.

Tak butuh waktu lama, Arka sudah menyelesaikan acara makannya. Kemudian langsung pamit untuk kembali ke kamar dengan alasan belajar.

"Ma, Pa. Arka ke kamar, mau belajar" pamitnya.

"Yang rajin bang" kata Delvin.

ARKANARA (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang