Dua Puluh Lima

31K 1.9K 25
                                    


Happy Reading:)


Hari ini adalah hari libur terakhir bagi kelas sepuluh dan sebelas, tapi tidak bagi Arka dan kawan-kawannya karena sesuai niat, mereka akan bolos dan akan berangkat nanti saat UKK.

Siang sudah berganti malam, dan tugas matahari sudah digantikan oleh bulan yang kini bersinar terang serta di didampingi para bintang.

Seperti cerah nya malam, suasana hati seorang gadis ini pun tak kalah cerah karena malam ini dia akan diajak jalan oleh kekasihnya.

Dia, Nara. Gadis itu sudah siap dan sekarang sedang menunggu kedatangan kekasihnya. Siapa lagi jika bukan Arka.

Arka mengatakan kepada Nara bahwa ini adalah first date. Kenapa first date?  Arka mengatakan jawabannya karena ini adalah jalan pertama mereka setelah resmi berpacaran.

Bahkan Nara sendiri pun tidak habis pikir atas pemikiran Arka yang menurutnya luar biasa.

Bahkan menurut Nara, mereka sudah sering jalan berdua, dan menurut Nara pula ini tidak ada romantis-romantisnya karena acara first date yang Arka katakan itu dilaksanakan sekarang yang lebih tepatnya malam jum'at.

Setelah sekitar lima belas menit menunggu, akhirnya Arka datang juga. Arka turun dari mobil dan menghampiri Nara yang tengah duduk di teras rumahnya.

"Lama" rajuk Nara.

"Baru nunggu lima belas menit" kata Arka.

"Ya udah ayo" ajak Nara.

"Pamit sama orang tua lo dulu" kata Arka.

"Gak usah ah, udah diwakilin tadi" kata Nara.

Arka mengangguk, kemudian mereka pun berjalan menuju mobil Arka. Arka langsung masuk kedalam mobil khusus pengemudi sedangkan Nara disampingnya.

Tidak ada acara dibukakan pintu atau ditutupkan, ini nyata bukan novel atau film romantis, dan Arka pun tidak berminat sedikit pun untuk melakulan hal itu. Arka pikir, Nara bukan seorang putri kerajaan yang harus dia layani.

"Ngedate kok malam jum'at" kata Nara saat mobil Arka mulai melaju.

"Biar beda" kata Arka.

"Terus ini mau kemana?" tanya Nara.

"Rahasia" jawab Arka.

"Dih, so rahasia-rahasiaan" ketus Nara.

"Mau seblak" kata Nara tiba-tiba.

"Lo ngidam?" pertanyaan yang keluar dari mulut Arka begitu tidak masuk akal menurut Nara.

"Enak aja ngidam, aku gak hamil" kata Nara.

"Ya kali aja" kata Arka.

"Emang salah orang mau seblak" kata Nara.

"Ngga salah, cuma kata-kata lo yang tiba-tiba membuat pikiran-pikiran negatif gue bermunculan" jelas Arka.

"Nah, berarti kakak udah suudzon duluan" kata Nara.

ARKANARA (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang