[EVALARA • 25]

1.8K 142 1
                                    

HAPPY READING! Sebelumnya terima kasih banyak udah terus baca cerita ku ini :") maaf bila masih banyak kekurangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING!
Sebelumnya terima kasih banyak udah terus baca cerita ku ini :") maaf bila masih banyak kekurangan. Ya karena saya masih pemula, dan butuh banyak belajar hehe.

Seperti biasa, tambahkan vote yaa di setiap bab.

Laras berjalan menyusuri koridor sekolah sendiri. Tak peduli dengan tatapan sinis yang siswa-siswi lain berikan. Bahkan mendengar namanya menjadi bahan perbincangan pagi ini pun, Laras tetap tidak peduli.

Sampai akhirnya langkah buru-burunya terhenti ketika Mila, beserta dua sahabatnya berdiri menghalangi jalan Laras. Laras mendengus,

"Apa?"

"Cih, sok cakep banget lo pagi-pagi. Rambut di gerai gitu, pake jepitan pula? Ish, norak," cibirnya sembari melihat penampilan rambut Laras. Laras memutar bola matanya malas,

"Kalau gak ada yang penting, minggir! Gue mau ke kelas!"

"Ngapain ke kelas? Emangnya ada yang mau nemenin lo?" Tanya Mila sambil tersenyum licik. Sudut bibirnya terangkat.

"Ada kok, Sheila dan Sadam,"

Mila dan kedua temannya tertawa. Laras merasa ada yang tidak lucu, lalu kenapa mereka bertiga tertawa seperti itu? Dasar gila.

"Duh, gue pastikan mereka berdua lama-lama ilfeel deh sama lo. Ngaca dong! Lo culun, jelek, burik lagi! Mana mau sih orang-orang temenan kayak lo gitu? Ditambah lagi lo itu polosnya kebangetan!" Cecar Mila tanpa ampun. Laras berdecak sebal dan berlalu saja meninggalkan Mila. Mila menghentak-hentakan kakinya kesal.

Ia mengeluarkan ponselnya untuk mengirimkan pesan singkat kepada Sheila.

Di kelas pun, Sheila yang menerima pesan dari Mila pun segera tersenyum simpul saat membaca pesan itu.

Mila
Laras dkit lg dtg.

Benar saja, saat Laras baru saja memasuki kelas, Sheila pun mendongak dan melihat Laras berjalan menuju arah tempat duduknya. Sheila berdecak dan mengambil tasnya. Lalu memilih untuk duduk di samping Aura,

"Ra, gue duduk sama lo ya," kata Sheila datar. Aura yang terkejut, langsung mengiyakan. Sheila menaruh tas di sebelah Aura. Laras merasa aneh dengan sifat Sheila pagi ini.

Jam istirahat sudah tiba. Bu Ayu keluar dari kelas, dan anak-anak pun merapikan segala sesuatu yang ada di atas meja, memasukannya ke dalam tas. Laras berjalan ke arah bangku yang ditempati oleh Sheila. Menepuk pundak gadis itu hingga Sheila terlonjak kaget,

EVALARA [✔] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang