Gadis cantik berambut panjang itu turun dari tangga sambil membawa kopernya. Elsa yang sedang sarapan pagi pun mengernyitkan dahinya heran,
"Loh, Ras? Kamu mau kemana?"
"Ke Bandung. Nginep hehe," jawab Laras tanpa menghilangkan senyuman itu dari bibirnya. Elsa tersedak air minum, gadis itu langsung panik dan mendekati mamanya,
"Ma? Gak kenapa-napa kan?"
"Apa? Bandung? Berarti kamu izin sekolah?"
Laras mengangguk mantap dan matanya berbinar saat mendengar suara klakson mobil yang ia tahu itu adalah mobil Sadam.
"Tuh, Laras udah dijemput. Laras berangkat duluuuu. Mama hati-hati ya selama Laras tinggall!" Laras mengecup kedua pipi Elsa gantian. Elsa melongo menatap kepergian anaknya. Itu anak kenapa sih? Aneh banget. Gak ada angin gak ada hujan tiba-tiba pengen pergi ke Bandung, nginep pula. Elsa membiarkan saja, namanya juga anak muda.
Laras sudah memasuki mobil yang Sadam bawa. Di sebelah gadis itu sudah ada Naura. Ternyata gadis itu ikut,
"Eh, Naura? Lo ikut?"
Naura tersenyum dan mengangguk, "hehe iya, kak. Sekali-kali gak masuk sekolah mah gak apa-apa," katanya bangga. Laras mengangguk saja dan membuka ponselnya. Bibirnya menarik seulas senyum saat melihat pesan yang dikirim Evan semenit yang lalu,
Selamat pagi kesayangannya Evan. Jangan lupa sarapan sebelum berangkat sekolah.
Laras tersenyum geli, padahal ia tidak sekolah sekarang. Sengaja, ia juga ke Bandung tidak memberi tahu cowok itu agar ia bisa memberi kejutan untuk Evan walau sederhana. Gadis itu mematikan ponselnya, lalu matanya menatap jalan tol dari jendela mobil di sampingnya.
♡
"Bang Argaaaa!!!!" Pekik Mila histeris saat bertemu dengan abang sepupunya itu. Ia langsung memeluk tubuh Arga erat,
"Sendiri dirumah?"
"Iyaa, lagi pada pergi. Abang kesini sendiri?"
"Iyalah, sama siapa lagi?"
"Makanya, nikah! Kan enak kemana-mana bawa istri," cibir Mila yang membuat Arga ingin sekali menabok cewek itu.
Arga mendengus, ia datang kesini cuma untuk di bully oleh gadis berambut cokelat itu. Pelaku bully nya pun asik memakan keripik dari dalam toples dengan santai, memasang wajah tidak berdosa yang ingin sekali Arga cemplungkan cewek itu ke sungai amazon. Biarin, biar dimakan sama ikan piranha disana.
Arga menoleh kepada gadis itu, "eh, lo tau gak?"
"Apaan?"
"Gue kagum sama seseorang tau,"
Ucapan Arga membuat Mila terbahak-bahak. Gadis itu mengelus perutnya yang kesakitan akibat tertawa terlalu keras. Arga mengernyit bingung, dimana letak kelucuannya?
"Apaan? Kagum lo bilang? Idih, tumben amat. Udah move on dari siㅡ" Arga memotong ucapan Mila dengan membekap mulut gadis itu. Mila memukul-mukul tangan Arga, tapi cowok itu tak meresponnya,
"Jangan pernah sebut nama itu lagi," geram Arga yang membuat Mila mengangguk mengiyakan. Setelah tangan besar Arga terlepas, cewek itu mendelik tajam ke arah Arga,
"Emang orang yang lo kagumin siapa?" Tanya Mila bingung. Arga tersenyum manis, "ada, seseorang. Anak didikan les gue. Cantik banget gilaaa,"
KAMU SEDANG MEMBACA
EVALARA [✔]
Teen Fiction"Susah ya, buat bikin si kutu buku jatuh cinta sama gue..." Evan Ramdani, laki-laki berperawakan tinggi dengan rambut cepak hitam khasnya, mata sipit yang selalu diidam-idamkan para siswi di SMA Pasifik. Tak hanya mata sipitnya yang menarik perhatia...