ANNYEONG, AKU KEMBALI HEHE. AKHIRNYA BISA UPDATE LAGIII:) BTW, INI CERITA TINGGAL BEBERAPA PART LAGI MENUJU ENDING. URUSAN SAD ATAU HAPPY END, AKU GATAU. IKUTIN AJA TERUS ALUR CERITA INI SAMPAI TUNTAS💜.
MAKASIH, UDAH SUPPORT TERUS CERITA EVALARA DAN UDAH NAMBAHIN CERITA INI KE LIBRARY KALIAN, MAKASIH BANGET. PADAHAL INI CERITA ABSURD BIN ANEH, GAK ADA SERU2NYA. TAPI MAKASIH UDAH TERUS BACA CERITA INI HUHU:")) DOAIN TERUS, AGAR AUTHOR BISA UPDATE DAN SELESAIIN CERITA INI.
NANYAIN INI CERITA ADA SEQUEL ATAU NGGA, MAAF YAA AKU BELUM TAHU.
SOALNYA MASIH ADA BEBERAPA STORY AKU YANG LAIN MASIH BELUM TAMAT HEHE. DOAIN AJA, MOGA2 ADA SEQUEL NYAAA.DAH AH, GAK USAH KEBANYAKAN CINCONG. CAPCUS YUKKK AH^_^
HAPPY READINGGG!!!
♡
"Mila??"
Jujur, Laras terkejut saat melihat Mila berdiri di belakangnya sendiri tanpa dua dayang-dayangnya, Cinta dan Askia.
"Eh? Sendiri?" Tanya Laras bingung. Mila mengangguk, lalu mengulurkan tangannya. Laras mengernyitkan dahinya semakin bingung, maksudnya apa?
"Gue mau minta maaf sama lo. Gue udah banyak salah sama lo. Gue gak bakal ganggu hubungan lo sama Evan lagi. Lagipula sekarang, gue udah punya pacar. Semoga lo bahagia terus sama Evan, Ras. Sekali lagi maafin gue," ujar Mila lirih. Terlihat kalau bola mata gadis itu berkaca-kaca,
"Mil, jauh sebelum lo minta maaf ke gue. Gue udah maafin lo, selalu,"
Mila memeluk tubuh mungil Laras. Gadis itu terkejut dan tangannya perlahan membalas pelukan Mila. Sontak, kejadian langka yang pertama kali terjadi di koridor sekolah SMA Pasifik pun menjadi buah bibir. Seorang Mila meminta maaf kepada beberapa orang yang pernah ditindasnya, termasuk Laras. Mila sudah mengikhlaskan Laras untuk Evan, mungkin Evan bukan takdir bagi Mila.
"Oh iya, ada satu hal yang perlu lo tahu, Ras," kata Mila, Laras menaikan sebelah alisnya,
"Oh iya? Apa tuh?"
"Nanti pulang sekolah gue ceritain. Sekarang gue pamit ke kelas, ya. Makasih udah maafin gue, Ras," Mila menepuk pundak gadis itu dan pamit ke kelasnya. Laras menatap punggung Mila dengan lega, akhirnya Mila mengakui kesalahannya meskipun Laras sudah memaafkan sikap gadis itu selama ini. Tapi perlahan, ia penasaran. Mila ingin memberi tahu hal apa? Laras berdecak dan tak ingin terlalu memusingkan hal itu. Ia memilih untuk berjalan ke arah kelasnya.
♡
"Yah, gue cariin ternyata malah berduaan lo," kesal Sadam saat melihat Ersya sedang makan bersama Naura di kantin. Ersya melirik tajam,
"Ganggu aja lo, nyet. Suka-suka gue lah. Makanya cari pacar aja sono,"
"Alah, gue suka sama orang tapi orang itu malah suka sama sahabat gue sendiri. Gak apa- apa gue sih, cewek masih banyak," balas Sadam acuh sambil menarik kursi untuk diduduki. Evan mengernyitkan keningnya,
"Siapa yang lo maksud, Dam?"
"Ah, lo pasti paham lah," balas Sadam sambil tersenyum miring. Evan tampak berpikir sebentar mencerna ucapan Sadam tadi. Ah, jadi Sadam suka sama Sheila? Dasar bocah itu. Kalau suka kenapa harus kode-kodean? Kayak cewek aja.
"Ohh, lo suka Sheila?" Tebak Evan tepat sasaran. Sadam mengangguk dan tersenyum malu. Sedangkan Ersya memasang wajah terkejutnya,
"Anjir, lo suka Sheila ternyata. Tapi Sheila suka Evan, lo masih mau suka sama tuh cewek?"
KAMU SEDANG MEMBACA
EVALARA [✔]
Novela Juvenil"Susah ya, buat bikin si kutu buku jatuh cinta sama gue..." Evan Ramdani, laki-laki berperawakan tinggi dengan rambut cepak hitam khasnya, mata sipit yang selalu diidam-idamkan para siswi di SMA Pasifik. Tak hanya mata sipitnya yang menarik perhatia...