[EVALARA • 28]

1.7K 144 2
                                    

Laras bersekolah seperti biasa. Ia masih merasa kalau Sheila berbeda hari ini. Bahkan jauh lebih cuek daripada lusa yang lalu. Ia tampak bersenda gurau dengan Aura di sebelahnya. Laras menghela nafas, sampingnya kosong. Tak ada yang mau dengannya. Sadam ingin duduk dengannya, tapi dikelas itu, terbentuk sistem kalau laki-laki tidak boleh duduk dengan perempuan, begitupun sebaliknya.

Ia juga memikirkan kondisi Evan yang masih terbaring lemah di rumah sakit. Sebenarnya ia tidak mau sekolah hari ini, namun Evan terus memaksanya dan akhirnya disinilah ia sekarang.

Laras memilih untuk mengerjakan tugasnya yang diberikan ketua kelas walaupun tugas itu dikumpulkan minggu depan. Setidaknya meringankan beban pekerjaannya.

Laras merasa ada sesuatu yang mengenai kepalanya. Ia melihat ke bawah, ternyata sebuah pesawat dari kertas. Ia meraihnya, lalu membuka lipatan itu. Tertegun dengan tulisan yang ada didalamnya,

Jangan sedih. Istirahat bareng gue ok:)
From : sadam.

Laras memandang Sadam yang duduk di kejauhan. Tersenyum penuh arti sembari mengacungkan jempol. Sadam mengangguk dan kembali mabar dengan anak-anak laki yang lain.

"Awh!"

Buku-buku yang ada di tumpukannya pun jatuh kemana-mana akibat bertabrakan dengan sosok laki-laki yang ia yakini adalah adik kelasnya. Terlihat dari kerah seragam yang masih kaku.

"Lo kalau jalan liat-liat, dek," tegur Laras sambil menumpuk kembali buku-buku itu. Cowok itu mengangguk takut dan menaikan kacamata nya,

"Maafin saya, kak,"

Laras mengangguk dan mengulurkan tangannya untuk berkenalan,

"Kenalin, gue Laras. Lo siapa?"

"Sa-saya Antoni, kak,"

"Ck! Jangan kaku-kaku banget kek bahasanya. Oh iya, bantuin gue bawain buku ini ke perpus yuk,"

Antoni mengangguk dan membawa tumpukan buku itu ke arah perpustakaan bersama Laras yang ada didepannya.

Sampai di perpustakaan pun, Laras langsung menaruh buku-buku itu sesuai dengan pelajarannya. Antoni juga ikut membantu merapikan buku-buku itu.

"Btw kakak sudah punya pacar?"

Laras menoleh cepat ke arah Antoni, lalu mengangguk,

"Iya, kenapa?"

"Yah, padahal kakak cantik. Saya suka sama kakak,"

Mata Laras membulat saat adik kelasnya ini menyatakan rasa suka pada dirinya,

"Duh dek, maaf yaa. Gue udah punya pacar,"

"Btw pacar kakak siapa namanya?"

"Evan Ramdani, dia terkenal se-Pasifik. Apa iya lo gak kenal?" Tanya Laras heran. Apa iya adik kelas ini tidak mengenal sosok Evan yang terkenalnya sudah kemana-mana satu sekolah.

"Gak, kak,"

Tanpa mereka berdua sadari, Mila memotret itu diam-diam dan berinisiatif untuk mencetak foto itu juga mengirimkannya pada Evan. Ia tersenyum jahat dan keluar dari perpustakaannya.

EVALARA [✔] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang