Tiga tahun kemudian...
"Satu dua tiga lemparrrr!!!" Seru salah satu mahasiswa yang menyuruh melemparkan topi toganya ke atas. Mereka semua sudah di wisuda hari ini, akhirnya Laras meraih gelar Ekonominya setelah empat tahun belajar. Laras memeluk tubuh Dara,
"Akhirnya jadi sarjana jugaaa!" Teriak Dara heboh. Laras mengangguk dan melepas pelukan itu,
"Ayo foto," ajak Laras, cewek itu mengangguk dan langsung berpose ria di depan kamera ponsel Laras.
"Selamat udah jadi sarjana, Ras," ucap Evan tiba-tiba. Cowok itu datang dengan sebuket bunga ditambah dengan tambahan boneka kecil di buket itu. Buket yang sangat cantik, Laras sangat menyukainya,
"Van? Kamu tau aku sekarang wisuda?" Tanya Laras bingung. Evan mengangguk,
"Apasih yang gak aku tahu tentang kamu?" Tanya Evan manis yang membuat pipi Laras bersemu merah. Tiba-tiba Rangga datang lalu merangkul pundak Evan,
"Kayaknya kalau kalian foto, boleh juga," ucapnya sembari memegang dagunya. Evan mengangguk lalu menyuruh Laras memegang buket pemberiannya. Gadis itu menurut dan berdiri di sebelah cowok itu, setelah mereka berdua berdiri menghadap kamera, Laras dan Evan langsung memperlihatkan pose andalannya. Gaya dua jari.
"Makasih Ranggaa!!!"
Cowok itu mengangguk dan pamit meninggalkan Laras dan Evan. Evan menoleh, menghadap sepenuhnya pada gadis cantik yang sedang mengenakan pakaian toga.
"Kapan pulang ke Jakarta hm?"
"Lusa, Van,"
"Yaudah, aku jemput. Pake mobil pribadi," jawab Evan sombong. Laras mengernyit, "loh? Kamu udah punya mobil?"
"Udah dong, aku beli hasil tabungan sendiri,"
Laras tersenyum dan ia menarik Evan agar mendekat ke arah kedua orang tuanya yang sejak tadi duduk di taman sekitar kampus. Elsa dan Ferdi bangkit dari posisi duduknya,
"Akhirnya anak mama udah jadi sarjana. Mama bangga banget sama kamu," ucap Elsa lembut. Tangan yang perlahan mengeriput itu menyentuh pipi mulus Laras,
"Lusa balik kan ke Jakarta? Mama sama Ayah kangen banget sama kamu,"
Laras mengangguk, "iya, aku bakal pulang. Mama sama Ayah tenang aja,"
Mereka pun berpelukan kecuali Evan yang sedang tersenyum kikuk seraya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, Ferdi tertawa pelan dan menyuruh cowok itu untuk ikut berpelukan bersama.
Bahagianya Laras saat ini. Ia ingin kebahagiaan ini tidak pudar seiring waktu.
♡
Laras berjalan memasuki kamarnya yang sudah lama tidak ia gunakan sejak kepergiannya merantau ke Bandung untuk meneruskan kuliahnya. Gadis itu tersenyum, semuanya masih sama seperti dulu. Tidak ada yang berubah.
Gadis itu menghampiri cermin kaca yang ada di lemari baju. Memandangi pantulan dirinya, tidak menyangka kalau sekarang ia sudah menginjak umur 21 tahun dengan menyandang gelar sarjana di belakang namanya. Ia berencana, lusa akan mencari pekerjaan yang pas untuknya.
"Ras," panggil Ferdi yang sedang berdiri di ambang pintu. Gadis itu menoleh ke belakang dan tersenyum tipis melihat Ayahnya,
"Sini," ajaknya,
Gadis itu menurut dan langsung memeluk tubuh sang Ayah dengan erat. Tangan besar milik Ferdi bergerak untuk membalas pelukan si anak,
KAMU SEDANG MEMBACA
EVALARA [✔]
Novela Juvenil"Susah ya, buat bikin si kutu buku jatuh cinta sama gue..." Evan Ramdani, laki-laki berperawakan tinggi dengan rambut cepak hitam khasnya, mata sipit yang selalu diidam-idamkan para siswi di SMA Pasifik. Tak hanya mata sipitnya yang menarik perhatia...