Evan membawa masuk Laras ke dalam rumahnya, mata Tria membulat saat melihat putranya membawa anak orang dengan keadaan basah kuyup,
"Asstagfirullah, kamu bawa siapa? Terus kenapa kalian basah-basahan?" Tanya Tria dengan nada meninggi. Evan menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah bundanya,
"Duh, Bun. Nanya nya nanti aja ya. Evan mau bawa dia ke kamar tamu dulu,"
Tria yang masih penasaran pun, mengikuti Evan dari belakang. Dan Laras pun disuruh duduk di sofa yang ada di kamar tamu itu,
"Kamu duduk dulu. Aku mandi dulu," pamit Evan keluar kamar,
Laras menatap sendu ke arah Tria yang membawa handuk dan baju ganti di tangannya,
"Kamu pacarnya Evan?" Tanya Tria to the point. Laras mengangguk lemah.
"Kamu kenapa? Kenapa kalian berdua basah-basahan?"
"Tadi Laras tenggelam, tan. Makanya Evan nolongin Laras. Jadinya basah-basahan bareng,"
Tria menghela nafas dan meraih tubuh Laras ke dalam pelukannya. Tak lebih dari semenit, Tria melepas pelukan itu,
"Sekarang kamu ganti baju dulu ya," Tria memberikan sebuah baju untuknya.
"Itu gapapa bajunya buat kamu aja. Lagipula buat bunda kekecilan, dah gak muat lagi," kekeh Tria dan Laras pun tersenyum,
"Makasih, tante,"
"Eitts, panggil bunda aja oke," koreksi Tria dan Laras pun mengangguk.
"I-iya tan eh bunda," Laras tersenyum kikuk. Tria mengangguk dan memandang Laras yang sudah masuk kamar mandi.
♡
Laras tertidur dengan pulas malam ini. Sampai tak sadar kalau Evan masuk ke kamarnya membawa nasi goreng yang ia beli di ujung gang kompleknya. Evan tersenyum memandang wajah tenang kekasihnya yang sedang tertidur. Ia mengulurkan tangan untuk mengecek suhu Laras. Ia terkejut, Laras demam.
Ia meraih ponsel Laras yang mati akibat terkena air. Ia ingin memberi tahu Elsa kalau Laras bersamanya malam ini dan akan dipulangkan besok. Ia menggeram frustasi.
Laras terbangun dan melihat Evan di samping ranjang yang ia tiduri. Ia berusaha bangun dan Evan pun membantunya duduk.
"Evan, aku lapar,"
Evan tersenyum dan mengangkat sebungkus nasi goreng di tangannya. Laras mengangguk dan segera meraih bungkusan itu.
Cowok bermata sipit itu tersenyum saat melihat Laras dengan lahapnya menghabiskan nasi goreng yang ia beli. Tangannya terulur untuk mengacak-acak rambut gadisnya,
"Aku akan selalu ngelindungin kamu, Ras. Aku janji,"
Laras yang sedang mengunyah itupun, menoleh ke arah Evan yang juga sedang menatapnya serius.
"Jhanji jaganphrrgi," ucapnya tidak jelas karena mulutnya masih dipenuhi makanan. Evan terkekeh dan mencubit hidung Laras gemas,
"Telen dulu nasinya, baru jawab,"
Laras mengangguk dan menelan makanan itu. Lalu mengulang ucapannya tadi,
"Janji, jangan pergi,"
Evan tersenyum lebar dan mengangguk cepat, "gak akan, aku janji,"
KAMU SEDANG MEMBACA
EVALARA [✔]
Teen Fiction"Susah ya, buat bikin si kutu buku jatuh cinta sama gue..." Evan Ramdani, laki-laki berperawakan tinggi dengan rambut cepak hitam khasnya, mata sipit yang selalu diidam-idamkan para siswi di SMA Pasifik. Tak hanya mata sipitnya yang menarik perhatia...