Part 9

49.8K 2.4K 31
                                    

Kenan sekarang berada di balkon kamarnya menikmati angin malam dengan sebatang rokok yang mengapit di sela sela bibirnya

dia teringat perkataan Zio tadi pagi, pikirannya melayang pada kejadian dua tahun lalu

~Flashback on

malam hari ini tidak ada bintang satupun, saat Kenan melewati jalan taman dekat kompleknya dia seperti melihat motor yang menurutnya tidak asing, motor vespa matic merah terparkir sembarangan di pinggir jalan taman tanpa ada pemiliknya.

Kenan menghentikan motornya didekat motor vespa itu, tidak salah lagi ini motor milik Tania. sedang apa Tania malam malam disini. dia mendengar suara tangisan lalu mencari keberadaan suara itu

betapa terkejutnya Kenan melihat Tania berada di pelukan seorang laki laki yang postus tubuhnya seperti Zio, ya Kenan yakin itu Zio. dia tidak terlalu mendengarkan percakapan sebelumnya tetapi yang jelas dia mendengar Zio berkata jika Zio menyayangi Tania sebagai wanita bukan sebagai sahabat, lalu Tania memeluk Zio. dia yakin Tania dan Zio sudah bermain dibelakangnya

"hebat" kata Kenan sambil tepuk tangan

"Ken" balas keduanya dengan terkejut

"udah berapa lama?" tanya Kenan entah kepada siapa dengan nada yang sangat dingin

"maksudnya?" tanya balik Tania

"nggak usah pura pura bodoh" ucap Kenan dengan menahan emosinya

"lo bisa nggak sih nggak usah kasar ke cewek lo"  bentak Zio

"nggak usah ngalihin pembicaraan" kata Kenan kepada Zio

"udah berapa lama lo main gila sama dia?" sambung Kenan kepada Tania

"Ken aku----" sebelum Tania menjelaskan Kenan terlebih dulu memotong perkataan Tania

"mau ngeles lo? semuanya udah jelas gue liat pake mata kepala gue sendiri, lo mau bela diri kaya apa aja gue nggak akan kemakan sama omongan lo" bentak Kenan membuat Tania menangis

"Ken dengerin aku dulu hiks----" kata Tania dengan mengguncangkan tangan kanan tetapi pemilik tangan tersebut hanya diam

"gue pergi" ucap Kenan sambil menghempas tangan Tania

"Ken tunggu aku, dengerin dulu aku mau ngomong hiks.." kata Tania sambil mengejar Kenan dan tetap menangis

"minggir" kata Kenan detik berikutnya dia menancapkan gasnya meninggalkan Tania

"Ken tunggu" teriak Tania sambil berlari mengejar motor Kenan

kenapa kamu khianatin aku Tan ~batin Kenan

hujan sudah mulai turun bersamaan dengan hujan di mata Tania yang mulai deras

Tania mengejar Kenan dengan berteriak meminta Kenan untuk berhenti, walaupun Kenan jaraknya sudah lumayan jauh tetapi Tania tetap mengejarnya. dia tidak sadar jika di depannya sudah ada truk besar dengan kecepatan tinggi tidak ada waktu untuk menghindar dan Tania tertabrak dan kejadian itu sangat singkat

Kenan yang melihat kejadian itu, walaupun melihat hanya lewat spion tetapi sangat jelas di mata Kenan. buru buru dia putar balik menghampiri Tania yang entah bagaimana keadaannya

supir truk itu hanya berhenti sebentar lalu tanpa dosa dia menjalankan lagi truknya

deg

KENAN (SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang