Part 41

30.9K 1.5K 172
                                    

sudah empat hari yang lalu angkasa keluar dari rumah sakit, kini dia berada dirumah zidny bersama teman temannya. sudah beberapa hari ini rumah zidny tidak sepi lagi karena beberapa anggota moondrak dan syphilis suka berkunjung. zidny tak mempermasalahkan jika rumahnya akan berantakan atau makanan habis dia malah senang karena ada yang menemaninya selain bi asri dan pak anto

rumahnya sudah seperti penampungan. ada yang bermain ps, ada yang bermain karambol, ada bernyanyi ria, ada juga yang sedang didapur menghabiskan makanan. siapa lagi kalau bukan mahen dan putra

sedangkan kenan, kemarin kemarin dia hanya sesekali ikut ke rumah zidny tetapi tak lama, dia selalu punya alasan untuk tidak berlama lama

"aku besok mau ke Surabaya" ucap angkasa

"ngapain emang?" tanya zidny

"eyang pengen ketemu aku, sampe sakit. jadi mungkin beberapa hari aku disana. ga papa kan?"

"ya ga papa lah. kasian banget pengen ketemu doang sampe sakit. pasti udah lama banget pengen ketemu kamu nya" kata zidny

"iya udah lama. baru ada waktu sekarang buat kesananya" balas angkasa

"apa sih kerjaan ketua geng motor, sok sibuk amat" celetuk zidny

"jangan salah, sibuknya ketua geng motor itu ngelebihin sibuknya presiden" ujar angkasa sok serius. zidny hanya mencibir saja

terdengar suara motor datang, tak lama kenan muncul dengan menenteng plastik besar berlogo mini market. mereka yakin pasti isinya cemilan

"emang paling top deh lu ken" ucap dimas dengan merebut plastik yang berisi banyak cemilan itu. kenan hanya memutar bola matanya malas

dia melihat zidny yang juga sedang menatapnya, zidny tersenyum menyapa kenan tetapi kenan tak menanggapi lebih banyak terkecuali ijin untuk meminta minum

"yang disini udah abis semua ya" kata zidny melihat sekitar yang gelasnya udah pada kosong

"ambil aja di dapur ada putra sama mahen juga kok" kata zidny dibalas anggukan oleh kenan

"nyet katanya mau bantuin gua naikin bintang" teriak angkasa

"sabar goblok gua minum dulu" balas kenan yang sudah berada di dapur

kenan melihat mahen dan putra yang sedang makan beberapa makanan buatan bi asri. mereka dengan tidak tau malunya menghabiskan semua

"bi kenapa ga diusir aja" kata kenan kepada bi asri

"gapapa den, kasian mereka kayanya dhuafa" jawab bi asri dengan polos

kenan tertawa mendengar penuturan bi asri. sedangkan mahen dan putra sudah siap membalas perkataan bi asri

"bukan dhuafa bi, bibi emang ga tau kita tuh chef yang suka nyicipin makanan gitu" kata putra

"nah iya, bibi tau ga yang di tv kan dua cowoknya nah itu kita" sambung putra

"masa ah, yang di tv ganteng. bibi liat" ucap bi asri tak percaya

"emang kita ga ganteng?" tanya putra

"ganteng, tapi ga gini mukanya deh perasaan" bi asri menanggapi dengan serius

mahen dan putra menahan tawanya, enak juga mengerjai bi asri sedangkan kenan memilih untuk menyimak saja. itung itung hiburan

"bi asri kan udah tua, jadi wajar kalo penglihatannya kabur. aslinya mah gini mukanya" ujar putra

"kurang ngajar lo anjrit durhaka lo ngomong gitu ke orang tua" kata mahen dengan tertawa

KENAN (SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang