Part 44

32.1K 1.7K 671
                                    

kenan langsung dilarikan ke ruang operasi, rumah sakit dipenuhi oleh ratusan anak buah kenan juga beberapa anak buah angkasa dan ada zio dkk yang mengikuti mereka ke rumah sakit

zio sampai dilokasi saat kenan sudah tertembak dan saat akan dilarikan ke rumah sakit zio mengikutinya atas izin arsen tentunya

dari laporan yang diberikan thalia berhasil kabur, sehingga mereka harus selalu waspada dan yang terpenting mereka harus menjaga zidny

"bang balik aja ga papa. makasih ya udah mau bantu" kata gery kepada arsen

"oke deh kita balik dulu. kabarin perkembangannya" balas arsen

"siap bang" ucap gery

"lo juga pulang aja ga papa bang. zidny disini biar kami yang jaga" sambung gery di angguki oleh semuanya

"titip dia ya, nanti gue kesini lagi bareng nyokap" balas revan

arsen dan revan pamit kepada semuanya, bersalaman dengan orang orang yang dia kenal saja

"sa" kata arsen mengajak salaman angkasa

"mau pulang bang?" balas angkasa

mereka berdua memang sudah kenal dari lama tetapi jarang bertemu jadi sedikit canggung

"iya, nanti kesini lagi kalo dibutuhin" jawab arsen, lalu dia tersenyum menyapa zidny yang berada di sebelah angkasa itu sudah cukup walaupun dia adik temannya, revan tetapi dia tidak mengenal zidny. yang terakhir dia bertos dengan zio. arsen tau zio ketua geng musuhnya tetapi hanya sekedar bersalaman tak masalah bukan. zio membalasnya dengan canggung tak urung dia tersenyum, arsen adalah senior kenan otomatis juga seniornya

"abang pulang dulu, nanti kesini lagi bareng mama" pamit revan kepada zidny. tetapi zidny hanya diam

semakin lama semakin banyak yang mulai kembali ke jakarta, saat ini tinggal inti moondark, zio, angkasa, dan zidny. orang tua kenan sudah diberi tau dan katanya akan pulang secepatnya

zidny tak henti hentinya menangis, angkasa mencoba menenangkan tetapi nihil

"jangan nangis terus. lo ada yang luka ga? ayo diperiksa sekalian" kata darrel juga ikut menenangkan, zidny menggelengkan kepalanya

zio dari tadi hanya diam, tetapi matanya terus menatap zidny. dia juga merasa bersalah seharusnya dia memberi tau rencana thalia sebelumnya kepada mereka. tetapi mau bagaimana lagi semua sudah terjadi. zio beruntung teman teman kenan yang notabennya adalah musuhnya mau menerima dia berada disini

mereka semua menghela napas, tidak ada yang menduga jika akan seperti ini. sedangkan zidny perasaanya campur aduk, dia merasa bersalah sekaligus merasa kehilangan. kenan seperti ini karena menyelamatkan dirinya. jika terjadi apa apa zidny tidak akan bisa memaafkan dirinya

gery dan yang lain memilih untuk pergi ke tempat makan dekat rumah sakit karena merasa lapar dan juga memberi waktu untuk zidny dan angkasa

"bukan nangis zee, tapi berdoa biar kenan baik baik aja. sekarang dia butuh doa kita" ucap angkasa mencoba memberi pengertian kepada zidny

zidny menggelengkan kepalanya seolah berbicara 'tidak bisa' angkasa bisa maklum dia juga tidak bisa memaksa zidny untuk diam dan berhenti menangis

kenan selalu pengorbankan dirinya untuk menyelamatkan zidny. saat dulu sebelum kenal kenan menyelamatkan zidny dari zio dan berujung dirinya tertusuk pisau dan sekarang dia menyelamatkan zidny lagi. baru kali ini zidny merasa takut sekali kehilangan seseorang

entah sudah berapa tetes air mata yang sudah zidny keluarkan, sampai tak sadar dia tertidur menyender di pundak angkasa. walaupun sudah tertidur tetapi zidny masih mengeluarkan sesenggukan. angkasa merasa kasian, pasti sulit sekali bernafas. pikir angkasa

KENAN (SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang