Part 18

35.4K 1.5K 83
                                    

zidny baru selesai mandi, sebentar lagi kenan akan menjemputnya. ia akan menghabiskan malam minggunya bersama teman temannya

mereka tidak jadi ke dufan karena tadi pagi kenan dengan inti moondrak lainnya sedang ada keperluan

butuh lima belas menit untuk zidny memakai baju dan bersiap siap, sekarang sudah jam tiga sore dan kenan baru sampai rumahnya

"kok sepi" tanya kenan saat melihat zidny menuruni tangga

"iya, abang ada kelas bimbel jadi belom pulang" jawab zidny tanpa memberi tau keberadaan mama papanya karena memang kenan sudah tau

revan memang sekarang sedang sibuk sekali belajar karena dia mengejar target nilai yang pas untuk masuk ke universitas di luar negeri, dia ingin masuk jurusan ke dokteran

"yaudah yuk yang lain udah pada otw" ucap kenan

"kita ga ngajak Andrian juga? kayanya lebih seru deh kalo ada andrian" kata zidny

"zee" balas kenan tajam, zidny hanya diam dan menunduk

kenan tidak mau jika andrian bergabung dengan mereka, siapa andrian tiba tiba masuk ke lingkaran pertemanannya. sangat menyebalkan bagi kenan kalau bukan karena dia sahabat zidny sudah dia habisi dari kemarin

"kamu tau kan aku ga suka sama dia" sambungnya

"tapi dia sahabat aku ken" balas zidny

"iya tau, dia sahabat kamu aku paham. tapi kamu yang ga paham kalo dia ada rasa sama kamu"

"ga mungkin andrian suka sama aku, kita temenan udah dari kecil. aku udah anggep dia kaya kakak aku sendiri" kata zidny tetap tidak percaya. walaupun sudah banyak orang yang mengatakan itu tetapi zidny rasa perhatian andrian adalah bentuk rasa sayang terhadap adiknya

"aku sama andrian sama sama cowo zee, aku bisa bedain kelakuan andrian ke kamu, dari tatapannya, dari gimana dia selalu merhatiin kamu, aku tau itu semua karna emang dia cinta sama kamu bukan karna kamu adalah sahabat dia" ucap kenan panjang

"gini deh. coba kamu pikir, cewe cowo sahabatan lama pasti salah satunya ada yang nyimpen rasa, aku percaya kamu gamungkin tapi yang pasti aku berani taruhan dia ada rasa ke kamu" sambung kenan sedikit meninggi

"jangan pake bentak juga, aku takut" balas zidny dengan meneteskan air matanya

seketika emosi kenan langsung hilang, zidny memang tidak bisa dibentak, tapi kenan gemas melihat wajah zidny yang sekarang sangat lucu baginya

kenan menarik nafas lalu membawa zidny dalam pelukannya

"maaf ya, aku emosi. bukan aku ga suka kamu deket deket dia, aku cuma takut kehilangan kamu" kata kenan sambil mengelus elus rambut zidny

"aku gabakal menghilang dari kamu, kecuali kalo kamu yang mau" balas zidny

sekarang kenan dan zidny sudah diperjalanan, walaupun sedikit ngaret karena tadi ada pertengkaran kecil

zidny mencerna setiap kata demi kata yang kenan keluarkan. apa mungkin andrian suka padanya, padahal zidny sudah menganggap andrian seperti kakaknya sendiri

"ken" panggil zidny sedikit memajukan mukanya agar kenan mendengar, kenan hanya membalas dengan deheman saja dan menunggu zidny akan mengatakan apa

"kalo misalnya bener andrian suka ke aku, kamu bakal gimana?" tanya zidny

"ya ga gimana gimana, setiap orang berhak suka sama siapa aja. kecuali kalo dia berusaha rebut kamu dari aku, baru itu urusannya beda" jawab kenan dengan tenang dan zidny hanya menggut manggut

KENAN (SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang