pagi pagi buta motor angkasa sudah bertenteng manis di pekarangan rumah zidny sedangkan sang pemiliknya sudah berada di dalam
"lo yaampun tau rumah gue dari mana?" tanya zidny yang masih memakai piyama bergambar panda membuat angkasa gemas dibuatnya
"duduk dulu deh" kata zidny mempersilahkan angkasa untuk duduk
dari arah dapur di lihatnya bi asri membawakan nampan berisi minuman untuk angkasa
"diminum dulu den" kata bi asri
"makasih bi" ucap angkasa, dibalas anggukan oleh bi asri. lalu setelah itu bi asri kembali ke dapur melanjutkan masaknya untuk sarapan
"lo ga liat ini masih jam lima kurang, ayam aja masih tidur" ucap zidny tak habis pikir
"malasnya itu ayam" balas angkasa sambil menyeruput teh buatan bi asri
"angkasa" kata zidny memperingati agar angkasa menjawab dengan benar
"sengaja gue jemput lo jam segini, pengen liat muka bangun tidur lo. ternyata masih cantik" ujarnya sambil memandang zidny
"ih serius" kata zidny tak bisa menahan senyum malunya
"serius apa dulu nih, seriusin perkataan gue apa mau serius soal hubungan. jangan bikin gue salah paham ya"
"auah malah jadi kemana mana, udah dulu deh gue mandi" balas zidny sambil geleng geleng kepala
angkasa melihat punggung zidny yang sudah menaiki tangga, dia semakin yakin dengan dengan perasaannya. bayangkan saja setelah bertelfonan dengan zidny angkasa tidak bisa tidur. selalu saja bayang bayang wajah zidny hadir disetiap dia akan terlelap, alhasil pagi pagi buta begini dia sudah duduk manis dirumah zidny
kurang lebih tiga puluh menit zidny sudah siap segalanya, dia tidak memakai seragam sekolah karena sekarang masih pensi lalu dia mengambil tasnya tak lupa mengalungkan data dirinya yang menandakan kalau zidny adalah bagian dari panitia pensi
zidny mengajak angkasa untuk sarapan terlebih dahulu, dan angkasa mengiyakan
"bonyok lo mana?" tanya angkasa yang sudah duduk di meja makan sebelah zidny
"lagi keluar negeri nyamperi abang gue, ngurusin kerjaan juga sih" jawab zidny, angkasa hanya manggut manggut paham
selesai mereka sarapan, angkasa menggandeng zidny menuju depan rumah tanpa sadar zidny menerimanya. lalu mereka menaiki motor angkasa
"jadi jalan ga?" tanya zidny melihat wajah angkasa dari pinggir
"jadi" jawab angkasa. tetapi sampai sekarang motornya belum juga berjalan
"ya udah ayo" ucap zidny, tetapi tidak ada balasan dari angkasa dan motornya tetap tidak berjalan
"sa, jalan ga. gue pukul nih" kata zidny yang sudah geram
"beneran ga mau peluk gue?" kata angkasa menggoda, zidny menahan senyumnya. selalu saja angkasa seperti ini
"angkasa jangan gitu" balas zidny menutupi mukanya dengan satu tangan. sedangkan angkasa hanya terkekeh karena sudah berhasil membuat pipi zidny merah
diperjalanan menuju SMA cakrawala angkasa dan zidny selalu mengobrol tidak ada kecanggungan diantara keduanya walaupun baru kenal tetapi mereka sudah seperti teman lama
"pengen banget ke sekolah lo tapi gue harus ke sekolah gue, di sekolah gue udah ga ada KBM sih, tapi gue harus ngerjain remidi ulangan" kata angkasa disela sela mengobrolnya
"kerjain deh biar bisa naik kelas haha" balas zidny sambil terkekeh
"semangatin kek malah ngejek lu"
KAMU SEDANG MEMBACA
KENAN (SEGERA TERBIT)
Novela JuvenilKenandra Arion Alditama, anak pengusaha sukses dengan cabang perusahaan dimana mana. walaupun bukan besar di keluarga yang broken home tetapi dia memiliki kepribadian yang sangat menyeramkan maka dari itu dia diangkat menjadi ketua geng motor yang p...