Part 40

32.5K 1.6K 177
                                    

zidny memandang angkasa lamat lamat, dia benci dirinya sendiri kenapa bisa dia menyakiti orang sebaik angkasa

"kamu cinta ga sama aku?" tanya angkasa lagi

"aku sayang kamu" jawab zidny dengan menunduk

"baru sayang? aku udah cinta dan kamu baru sayang?"

seperti ini rasanya dipojokan, dia juga ingin mencintai angkasa tapi kenapa hatinya selalu menolak. ini memang salah zidny karena menerima angkasa sebagai pacarnya sedangkan hatinya masih milik kenan

"aku aku cin" tidak bisa, zidny tidak bisa melanjutkan lagi

"udah jangan dipaksa" ucap angkasa sambil tersenyum

"kan emang dulu aku yang maksa kamu buat mau jadi pacar aku. aku yang kekeuh biar kamu nerima aku" sambungnya

"maaf sa, aku ga bermaksud buat jadiin kamu pelarian" kata zidny masih menunduk

"hei liat aku, aku ga ngerasa dijadiin pelarian. selama ini kamu baik, kamu mencoba jadi pacar yang baik buat aku. dan kamu berhasil" hibur angkasa. zidny menangis mendengar penuturan angkasa, ingin memeluk tetapi pasti nanti sakit karena luka angkasa banyak

"kamu juga baik" balas zidny

"baik juga kamu masih belum bisa cinta sama aku" sindir angkasa. zidny meringis mendengarnya

"haha ga becanda" ucapnya mengelus puncak kepala zidny

zidny diam, dia mulai berfikir mungkin angkasa akan meninggalkannya

"kamu mau putusin aku?" tanya zidny polos, membuat angkasa menahan tawanya

"kamu emang mau putus dari aku?" angkasa bertanya balik

"jangan" jawab zidny dengan menggeleng geleng membuat angkasa terkekeh

"aku mau coba buat kamu lupain dia" kata angkasa serius

sorry nyet, gue cinta zidny. mungkin ngelupain lo ga mudah buat dia tapi gue akan berusaha

angkasa akan mencoba, semoga saja bisa dan semoga semesta juga berpihak kepadanya. dia tau mungkin kedepannya akan ada rasa sakit lainnya dan kemungkinan besar mereka bisa kembali karena mereka masih saling mencintai. untuk sekarang angkasa tak mempermasalahkan itu toh jodoh juga sudah ada yang mengatur, yang sekarang angkasa tau adalah tugasnya tetap menjaga gadisnya

"kamu ga mau pulang? udah malem loh, masih pake seragam juga" kata angkasa mengalihkan pembicaraan

"ya udah aku pulang ya, besok aku kesini lagi" ucap zidny

"jangan pulang sendiri. dianter rey, bentar aku telfon orangnya"

zidny pulang diantar oleh rey, sesampainya di rumah dia langsung mandi karena badannya terasa lengket

"non" panggil bi asri dari luar kamar zidny

"masuk aja bi" jawab zidny dari dalam

"tadi nyonya marisa kesini. dia nitip ini buat non zidny" kata bi asri dengan menyerahkan kotak persegi panjang yang berukuran sedang

ternyata marisa sudah pulang dari liburannya

"bunda kesini? kapan bi?" tanya zidny

"sorean tadi tapi non zidny nya ga ada jadi langsung pulang" jelasnya

"oh, makasih ya bi. taro situ aja nanti zidny buka" setelah itu bi asri pamit keluar dari kamar zidny

setelah selesai mengeringkan rambutnya zidny berniat membuka kotak pemberian marisa. zidny terkejut karena isinya adalah berbagai macam perhiasan dan zidny yakin pasti harganya tidak main main. diraihnya ponsel lalu menelfon marisa untuk memastikan, zidny pikir mungkin kotaknya tertukar dengan milik marisa

KENAN (SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang