"Dinda!" seru darrel dengan berlari mengejar dinda
"kalo di panggil bisa berhenti dulu ga" kata darrel dengan menarik dinda agar tidak berlari lagi
sedangkan dinda menatap darrel dengan malas lalu setelahnya buang muka
"lepas ih aku mau pulang" ucap dinda ketus
"kan lu pulangnya bareng gue" ujar darrel sambil memiringkan kepalanya agar bisa bertatapan dengan dinda yang sedang buang muka
"mukanya jangan deket deket! aku jambak kamu" sial kenapa sulit sekali marah dengan darrel
"haha! kok merah mukanya" ledek darrel dengan terkekeh, menambah kekesalan dinda
"jangan ngambek, gue reflek meluk zidny. tadi liat kan dia mau kena bola" kata darrel mulai menjelaskan
"gue yang pacarnya aja ga pernah dipeluk. nyebelin!" gerutu dinda lirih berharap darrel tak mendengarnya
"oh, jadi mau gue peluk?" bisik darrel tepat ditelinga dinda. seketika muka dinda memerah kembali ia pikir darrel tak akan mendengarnya
"ga! lepas ah aku mau pulang"
saat dinda membalikan badannya, tiba tiba dia merasakan ada yang memeluknya dari belakang, seketika dinda menahan napasnya dan jantungnya berdetak dengan cepat
"jangan cemburu. cause i only love you" kata darrel
setelah dua bulan lebih berpacaran dengan darrel, baru kali ini dia mengatakan kalau dia mencintai dinda. darrel tipe pacar yang sangat cuek, menurutnya kalau cinta tidak harus menggunakan kata kata tapi langsung dengan tindakan
"darrel lepas, ini masih di sekolah aku malu" ujar dinda dengan menahan senyumnya
penggemar darrel seketika langsung heboh, murid murid yang berjalan didekat mereka menatap darrel dan dinda tidak percaya. zidny dan yang lain berlari menghampiri keduanya
"din, gue minta maaf" ucap zidny dengan menunduk saat sudah berada di sebelah dinda, darrel melepaskan pelukannya
dinda sebenarnya masih sedikit cemburu, tapi ini bukan sebuah kesengajaan, dia tau. lagian saat ini zidny sedang banyak masalah. jangan sampai kerena hal sepele seperti ini hubungan persahabatan mereka hancur dan membuat masalah baru
"jangan nunduk, lo ga salah" kata gery yang berada di sebelah zidny
dinda menghela napas lirih. banyak yang menyayangi zidny, bahkan darrel pun sebelum menjadi pacarnya dia selalu menjaga zidny dan sampai saat ini pun begitu. dirinya merasa iri, ingin rasanya berada di posisi zidny
"ga papa, emang gue kok yang salah. ga seharusnya gue kekanak kanakan" balas dinda dengan tersenyum paksa
dinda memang harus mengalah, mau bagaimana pun zidny tetap benar di mata teman temannya. cemburunya bukan tanpa sebab, dinda pernah melihat kamera milik darrel yang semua berisi foto zidny. saat di tanyakan awalnya darrel enggan berbicara, tapi entah kenapa, dia akhirnya mengaku kalau dulu pernah menyukai zidny. saat awal awal zidny pindah ke jakarta dan menjadi tetangga darrel, sebelum zidny mengenal kenan. mungkin darrel terlalu pengecut untuk menyatakan perasaannya sampai sampai zidny berpacaran dengan kenan lalu akhirnya darrel mencoba melupakan zidny
tak salah jika dinda takut jika rasa yang pernah ada bisa timbul kembali, di satu sisi darrel masih terlihat cuek kepadanya menambah rasa takut pada diri dinda
"ya udah ayok pulang elah" gerutu wahyu yang sudah tidak betah karena kepanasan
mereka berjalan bersama menuju parkiran
KAMU SEDANG MEMBACA
KENAN (SEGERA TERBIT)
Teen FictionKenandra Arion Alditama, anak pengusaha sukses dengan cabang perusahaan dimana mana. walaupun bukan besar di keluarga yang broken home tetapi dia memiliki kepribadian yang sangat menyeramkan maka dari itu dia diangkat menjadi ketua geng motor yang p...