Part 36

29.7K 1.5K 176
                                    

pagi ini kenan berniat mengajak zidny berangkat bersama, mulai sekarang dia akan memperjuangkan gadisnya lagi, dan dia berjanji tak akan melakukan hal bodoh yang akan merusak hubungannya

"loh den, neng zidny nya teh udah berangkat dari tadi" kata pak anto satpam sekaligus supir di rumah zidny

"dianterin pak anto?" tanya kenan

"bukan, sama cowok kirain tadi den kenan. orang perawakannya sama" jelas pak anto

kenan menaikan satu alisnya, mulai berpikir. zidny pergi bersama siapa

"kalo gitu saya duluan" ujar kenan lalu memundurkan motornya

"oh, yaudah kalo gitu. hati hati den" dibalas anggukan oleh kenan

seperti biasa kenan menaiki motornya dengan kecepatan penuh, umpatan dari pengendara lainnya sudah menjadi makanan sehari hari bagi kenan

sesampainya diparkiran sma cakrawala, tiba tiba ada yang mengelendoti tangannya, ternyata itu thalia. segara ditepis dengan kasar

"aw, kasar banget sih" ucap thalia yang tubuhnya hampir jatuh kebelakang

kenan tak menghiraukannya bahkan untuk melirikpun kenan enggan. banyak murid yang melihat mereka bahkan ada yang terang terangan menertawakan thalia. itu membuat thalia malu sekaligus kesal

"ken tunggu, kita masih pacaran loh kamu ga boleh gitu" teriak thalia berusaha menyamakan langkahnya dengan kenan

"kamu dengerin aku ga sih" sambungnya menarik tangan kenan agar mau berhenti

kenan menatap thalia sengit, bisa bisanya dia menghancurkan moodnya pagi ini

"minggir" kata kenan dingin tetapi thalia menggelengkan kepalanya

"minggir gue bilang" sambung kenan yang sudah tersulut emosi

"ga mau" jawab thalia

"MINGGIR YA MINGGIR!" kata kenan berhasil membuat thalia ketakutan

"asal lo tau. hubungan ini cuma lo yang mau! lo sama gue gaada hubungan apa apa lagi sekarang"

"oh satu lagi, besok besok jangan sampe tolol lagi bisa bisanya keceplosan gitu. apa lagi disini, tembok pun bisa jadi telinga sama mata gue" sambung kenan dengan tersenyum miring memandang rendah thalia

thalia menatap punggung kenan yang semakin menjauh dengan tangan mengepal, thalia tak habis pikir dengan dirinya sendiri bisa bisanya dia cinta mati dengan lelaki brengsek seperti kenan

tapi tak ada rasa menyesal di hati thalia karena mencintai kenan, dia sekarang malah semakin yakin dengan rencananya, dia akan membuat kenan berlutut dihadapannya

jika rencana A gagal, berarti mau tak mau thalia akan memakai rencana B walaupun dia tau resikonya besar tetapi cintanya kepada kenan lebih besar

"jangan sombong sayang, sebentar lagi kartu as lo bakal ada ditangan gue" kata thalia menyeringai dengan masih menatap kenan yang sudah berbelok di ujung koridor utama

kenan tidak masuk ke kelasnya, melainkan ke kelas zidny untuk menemui gadis itu

"makan" kata kenan dengan menggandeng tangan zidny yang sedang asik mengobrol bersama dinda

semua yang berada di kelas langsung menatap kedua mantan kekasih itu

"hah?" balas zidny yang tak paham

"makan dulu, lo tadi belom sempet sarapan kan" tebak kenan, dan itu memang benar

tadi pagi angkasa menjemput zidny lebih awal, karena angkasa akan mengerjakan pr nya yang belum sempat dia kerjakan, oh bukan belum sempat tetapi angkasa sengaja tidak mengerjakannya. tadi pagi zidny sempat memarahi angkasa karena menurut zidny itu hal buruk yang harus di rubah. tetapi angkasa selalu bisa menjawabnya

KENAN (SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang