zidny sedang bermain bersama rafa, sedangkan kenan berada di sebelah zidny yang juga sedang bermain game di ponselnya sesekali melirik zidny yang sedang tertawa bersama rafa
"ehem" suara deheman yang terdengar berat mengintrupsi zidny melihat siapa orangnya
"ayah, kapan pulang?" kata zidny yang langsung menyalimi faroza layaknya anak
"kemaren, kamu dari kapan disini?" tanya faroza dengan nada seperti biasa. datar tetapi lembut
"dari pulang sekolah, kok zidny dari tadi ga liat ayah" kata zidny yang terdengar tidak ada rasa canggung sedikitpun
"di ruang kerja. lanjutin mainnya, ayah mau ngambil minum dulu"
kenan yang dari tadi mendengar percakapan antara ayahnya dan zidny pun menyerngit heran. perasaan dirinya yang anak kandung tidak pernah berbicara sesantai ini dengan faroza. atau dirinya yang memang terlalu kaku dan tidak suka basa basi. entahlah
terdengar suara ponsel zidny yang menandakan ada panggilan masuk
"mainnya lanjutin nanti ya, aunty ada telfon" kata zidny kepada rafa
"ok aunty" balas rafa
lalu zidny berjalan agak menjauh
kenapa ga disini aja ngangkatnya. emang siapa sih ~batin kenan
"mau kemana om?" tanya rafa yang melihat kenan ingin beranjak
"ke aunty" balas kenan
sedangkan zidny yang sudah berada di dekat kolam akhirnya duduk di gazebo lalu mengangkat telfonnya
"kenapa sa?" tanya zidny
"masih dirumah sodara, lo?" jawab angkasa didalam telfon
"iya masih, emang kenapa?" tanya zidny
"gapapa sih, ya udah deh hehe, baaay"
zidny tersenyum sambil geleng geleng, ada apa dengan angkasa. ada ada saja pikir zidny
"siapa?" saat membalikan tubuh zidny terlonjat kaget melihat kenan yang berada tepat di belakangnya
"apa apaan sih lo, kaget tau" kata zidny mengomeli kenan
"siapa?" ulang kenan lagi
"apanya?" jawab zidny bingung dengan pertanyaan kenan
"itu tadi yang telfon" ucap kenan melirik sinis kearah ponsel zidny
"mau siapa kek, apa urusannya sama lo" balas zidny dan lagi lagi meninggalkan kenan
zidny menghampiri rafa lagi, dan bermain. tanpa memperdulikan kenan yang sudah duduk di sebelah zidny dengan memandanginya
"ada tamu, nyariin aden" kata salah satu pembantu yang umurnya lebih mudah dari bi sum
"siapa?" tanya kenan
"cewe, yang kemaren pernah kesini" jawabnya
"sayang" suara seorang perempuan yang setelah itu bungkam karena melihat ada zidny
"ngapain?" tanya kenan kepada thalia
"kok ada lo disini" bukannya menjawab pertanyaan kenan, thalia malah bertanya balik ke zidny dengan nada yang tidak suka
marisa dan fani datang menghampiri mereka
"kak, rafa belom mandi kan? aku mandiin ya" kata zidny meminta persetujuan fani
fani yang sudah tau zidny ingin menghindari thalia pun langsung mengiyakannya
"oh, yaudah ayo ke kamar gue" balas fani menggandeng zidny
KAMU SEDANG MEMBACA
KENAN (SEGERA TERBIT)
Novela JuvenilKenandra Arion Alditama, anak pengusaha sukses dengan cabang perusahaan dimana mana. walaupun bukan besar di keluarga yang broken home tetapi dia memiliki kepribadian yang sangat menyeramkan maka dari itu dia diangkat menjadi ketua geng motor yang p...