Part 34

30.2K 1.5K 385
                                    

sudah satu minggu kedekatan zidny dengan angkasa, dan zidny semakin menjauh dari kenan. kenan membiarkan itu, menurutnya zidny harus terbiasa tanpanya dirinya pun begitu. tetapi jika di sekolah kadang kenan selalu memandangi zidny secara diam diam

seperti saat ini, di kantin kenan terus memperhatikan zidny yang sedang memakan bakso bersama ketiga temennya. padahal di sebelahnya ada thalia yang sedang menunggu pesanannya datang sambil menguteki kukunya yang panjang

"nanti kita diner ya, tadi aku udah pesen meja khusus buat kita di restoran langganan aku" pinta thalia tanpa melihat kenan karena masih asik dengan kukunya

"ga" balas kenan

"ck, iya aja napa. sayang banget tau kan udah di booking" paksa thalia

"ga ya ga" kata kenan jengkel karena thalia mengganggu dirinya yang sedang memperhatikan zidny

"kok gitu sih, perasaan dulu sama mantan aku langsung di iyain deh, palahan di kasih bunga juga akunya" kata thalia yang sekarang memandang kenan

"balikan aja sana sama mantan lo, biar dikasih bunga terus, dah kaya makam baru" bukan kenan yang menjawab tetapi mahen

kadang mahen greget melihat kenan yang terlalu lembek menanggapi thalia, bukan hanya mahen sih tetapi semua teman teman yang lain pun begitu

thalia ingin sekali membalas perkataan mahen tetapi diurungkannya karena percuma pasti nanti kenan akan membela cowok itu seperti hari sebelumnya

"aku ga betah disini" bisik thalia kepada kenan

"pergi lah, ga betah masih disini aja lu" ternyata dimas mendengar bisikan thalia. thalia membuang nafasnya kasar

"zee, dari mana?" teriak gery dari meja pojok yang ditempatinya bersama yang lain, membuat semua yang ada dikantin langsung menatapnya

thalia langsung melirik zidny yang berdiri tak jauh darinya

"beli minum, tadi kurang hehe" jawab zidny tanpa melihat kearah kenan dan thalia, walaupun dia tau saat ini kenan tengah menatapnya terang terangan

"jangan senyum zee, tambah cantik lo nanti mantan makin ga bisa move on lagi" ujar dimas sambil terkekeh kenan hanya berdecak sebal

"neng zidny, pacaran kuy" kata mahen membuat siswi siswi menahan pekikannya

"heh berani beraninya lu, zidny tu punya gue" ucap dimas menatap mahen sengit

"cocokan sama gue dim" balas mahen dengan menepuk dadanya bangga

"cuma gue yang bisa bahagiain dia. dah lah diem aja lo" dimas tak mau kalah

"zidny punya gue. bacot lo pada" sekarang giliran darrel yang juga ikut ikutan memanas manasi kenan. jarang jarang nih

semua siswi menatap inti moondrak dengan tidak percaya. mereka sadar zidny memang sangat cantik, dan mereka tidak bisa memusuhi zidny karena sifat zidny yang baik juga mereka tidak mau memiliki masalah dengan moondrak jika mereka berani beraninya menyentuh ratunya pasti pangeran pangeran itu tidak akan tinggal diam

zidny hanya menanggapi dengan gelengan saja, dia tau mereka sedang bercanda dan berniat menggoda kenan

"mau kemana lo?" tanya gery yang melihat kenan bangkit dari duduknya

"sebat bentar" jawab kenan tetap berjalan

"monyet lo ga di bawa bos?" teriak mahen membuat thalia sadar dari lamunannya

thalia yang melihat kenan sudah akan keluar dari kantin pun berlari tetapi sebelumnya menatap teman teman kenan dengan tajam seolah olah mengatakan awas lo

KENAN (SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang