Part 26

30.4K 1.4K 127
                                    

zidny menghampiri thalia yang masih berdiri di pilar yang membatasi antara ruang tamu dan ruang keluarga

"thal lo ngapain pagi pagi kerumah kenan?" tanya zidny

thalia bingung harus menjawab apa. haruskan dia jujur kalau sebenarnya dia dan kenan hari ini akan pergi atau berbohong agar semuanya tetap baik baik saja

tetapi jika berbohong, thalia cape setiap hari selalu makan hati biarlah sekarang dia egois, bukankah dia selama ini sudah banyak mengalah. apa ini sudah waktunya untuk thalia membongkar semuanya

"gue ada janji sama kenan" jawab thalia

"janji? janji apa? kok gue ga tau" kata zidny sedikit merasa sesak didadanya

"iya, hari ini gue mau jalan sama dia" balas thalia dengan gamblangnya

zidny diam mencerna setiap kata yang dilontarkan oleh thalia, tiba tiba hatinya terasa sakit. apa maksud dari kata jalan apakan mereka menjalin hubungan di belakangnya. zidny benar benar merasa di bodohi

"ja jalan? maksudnya lo... lo pacaran sama kenan di belakang gue?" ucap zidny tak sanggup

"iya" balas thalia dengan percaya dirinya tanpa rasa malu sedikitpun

zidny membulatkan matanya. permainan apa ini, zidny benar benar tidak paham dengan semuanya

kenan menuruni tangga, dia melihat zidny berbicara dengan thalia. tunggu sedang apa dia berada dirumahnya. sebelum terjadi hal hal yang tidak diinginkan kenan buru buru turun dan menghampiri keduanya. dilihatnya zidny yang sudah menangis, jangan jangan thalia sudah bicara semuanya kepada zidny

"lo ngapain kesini?!" bentak kenan kapada thalia

"zee, kok nangis kenapa?" sambung kenan dengan nada lebih lembut

"gapapa, tu pacar kamu nagih janji katanya hari ini mau jalan. kalo gitu aku pulang dulu" kata zidny dengan menyeka air matanya mencoba untuk kuat

dengan buru buru diambil tasnya yang berada di kamar tamu. lalu menghampiri fani yang masih bingung dengan kejadian ini

"kak aku pulang dulu ya, bilangin juga ke bunda, makasih buat semuanya" ucap zidny lalu pergi dari kediaman alditama

kenan mencoba mengejar zidny, tetapi thalia menghalanginya tanpa pikir panjang kenan mendorong thalia

"minggir bangsat" ucap kenan murka

kenan melihat zidny yang tengah berlari menuju depan komplek, dikejarnya zidny dengan sekuat tenaga. dalam hatinya dia mengumpat kasar, thalia benar benar membuatnya geram

"zee" panggil kenan. membuat zidny tambah kencang berlarinya tetapi kenan tak akan membiarkan zidny pergi sebelum mendengarkan penjelasannya

"zee, tunggu dulu aku bisa jelasin" kata kenan sambil menarik zidny

"jelasin apa lagi hah semuanya udah jelas. bener dugaan gue selama ini lo ada main belakang sama dia" kata zidny dengan pipi yang sudah banjir oleh air mata

hati kenan tersentil mendengar zidny bicara dengan kata lo-gue bukan aku-kamu lagi

"jangan kaya anak kecil zee" bentak kenan

zidny terkejut melihat kenan membentaknya. selama berpacaran baru kali ini kenan berani membentaknya

"gue kaya anak kecil? iya emang bener gue emang kaya anak kecil makannya gampang banget lo bodoh bodohi" kenan sudah muak sekarang, bahkan zidny tak memberi kesempatan untuk kenan menjelaskan semuanya

"diam dan dengerin dulu semua penjelasan aku" kata kenan tajam tetapi tidak membuat zidny merasa takut

"kayanya semuanya emang udah jelas. dan sekarang gue mau putus" kata sambil terisak

KENAN (SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang