01. Awal Dari Segalanya

55.5K 1.4K 13
                                    

Hallo! Welcome in story "Married With Enemy" i hope you like it.

Don't forget for vote and comment!




••• Happy Reading •••

"Gue dijodohin," ucap seorang gadis yang memakai rok levis sebatas lutut dengan baju atasan tangan pendek berwarna biru langit.

"APA?!!" teriak kedua temannya dengan bersamaan.

"Serius lo?! Masa sih lo dijodohin, orang lo aja baru tamat SMA," protes salah satu temannya yang diketahui bernama Sasti.

"Tau tuh papa gue maen jodoh-jodohin anaknya aja!" jawab gadis itu kesal.

"Terus, apa lo terima perjodohan itu?" tanya satu temannya lagi yang bernama Keisya. Gadis itu kemudian menganggukkan kepalanya dengan malas.

"Lah, kalo lo gak mau dijodohin, ngapain lo terima? Aneh banget si lo!"

Gadis itu menghela napas lelah, "lo kayak yang gak tau aja sifat papa gue kayak gimana? Dia itu sangat gak suka dibantah! Jadi, gue terpaksa harus nerima perjodohan itu!" ujar Kathryn.


Dua hari yang lalu, Kathryn pulang larut malam dari sejak ia pergi ke sekolah untuk mengambil surat kelulusannya. Ia pulang diantar oleh seorang teman laki-lakinya dengan menaiki motor ninja hitam milik temannya itu.

"Thank's ya Ken, lo udah nganterin gue pulang," ujar Kathryn setelah ia turun dari motor ninja hitam milik cowok itu.

"Sans aja kali, Kath! Udah, cepetan lo masuk sana! Nanti keburu ketahuan sama papa lo lagi," titah Ken yang langsung dibalas dengan anggukan cepat dari gadis itu.

"Ya udah, gue duluan ya! Bye! Hati-hati!" ujarnya. Kathryn mulai melangkahkan kakinya mendekat ke arah pintu utama rumahnya tersebut. Lalu, ia pun mulai menekan knop pintu itu dengan perlahan dan...

Cklek!

Pintu pun terbuka. Kemudian, ia mulai masuk ke dalam rumahnya yang nampak gelap dan sepi.

"Yes! Mama sama papa pasti udah pada tidur!" ucapnya dalam hati seraya tersenyum penuh kegirangan.

Ia terus berjalan untuk cepat sampai ke dalam kamarnya dengan mengendap-endap dan berusaha untuk tidak mengeluarkan suara sedikit pun.

Trek!

Namun, tiba-tiba saja lampu pun menyala sehingga membuat dirinya terlonjak kaget.

"Dari mana aja kamu?"

Shit! Suara barithon itu tiba-tiba terdengar dari arah belakangnya.

"Aduuhh, mampus gue!" batinnya seraya menepuk jidat.

Kathryn mendengar sebuah suara derap langkah kaki yang mendekat ke arahnya.

"Makin kesini kelakuan nakal kamu makin menjadi Kathryn! Papa sama mama kamu gak pernah ngajarin kamu keluyuran kayak gitu!" ucap Prasetyo seraya menatap anaknya dengan tajam.

"Aku cuma pengen nikmatin masa muda aku aja, pa! Papa sama mama juga pasti pernah ngalamin juga kan?" jawab Kathryn mantap.

"Kamu itu ya! Kalo dibilangin sama orang tua ada aja jawabannya! Mau jadi anak durhaka kamu?!"

"Ih, nggak pa! Amit-amit Kath jadi anak durhaka."

Prasetyo memutar bola matanya malas, "besok, kamu papa jodohin sama anak rekan kerja papa!" ujar Prasetyo.

"Yaahh, papa kok gitu sih! Gak bisa gitu dong, pa!" ucap Kathryn tak terima.

"Udah! Gak ada penolakan! Pokoknya, secepatnya kamu papa jodohin!"


"Dan kalian tau, ternyata gue di jodohin sama..."

"Sama siapa?" tanya Sasti dan Keisya bersamaan dengan wajah yang semakin penasarannya.

"Sama... si Daniel cowok sialan itu!"

"APA?! Hahahaha..."
Sasti dan Keisya tertawa setelah mendengar jawaban yang dilontarkan Kathryn.

"Udah puas ketawa nya?!" umpat Kathryn kesal.

"Hahaha, Kath... Kath... Lo dijodohin sama tu anak? Terus, musuh bebuyutan lo lagi! Makanya, kalo benci sama seseorang itu jangan benci-benci amat, akhirnya lo berdua jodoh juga kan? Hahaha..." ujar Keisya mengejek.

Kathryn memutar bola matanya malas, "iihh... Apaan si lo?! Tau ah lo berdua! Gue curhat bukannya kasih solusi malah diketawain!"

"Ya... Habisnya si lucu banget ya! Lo sama si Daniel yang kalo ketemu udah kaya kucing sama tikus, dan sekarang kalian dijodohin? Gue gak bisa bayangin gimana malam pertamanya."

"Iiihhh!!! Apaan si lo Sas?! Malam pertama, malam pertama! Gak ada yang namanya malam pertama!"

"Ye... Santai aja kali! Gue bercanda!"

"Btw, emang nikahnya kapan Kath?"

"Tiga hari lagi," jawab Kathryn lesu.

"WHAT?! Cepet banget OMG!"

"Terus gue harus gimana?! Argh, tau ah gue pusing! Gue mau balik aja! Bye!"

"Dih, tu bocah satu ya... Dasar!"

Ia pum bangkit dari duduknya dan pergi meninggalkan kedua temannya yang masih berada di Cafe. Ia memutuskan untuk pulang saja karena ia sudah sangat pusing memikirkan tentang perjodohan itu.

***

"Sayang, kamu dari mana aja sih?" tanya Mamanya.

"Habis ketemu sama temen-temen Ma," jawabnya malas.

"Oh... Kamu jangan lupa tiga hari lagi pernikahan kamu loh."

"Iya, Ma iya... Kathryn tau. Udah ah, aku mau ke kamar aja, pusing."

Kemudian, Kathryn pun menaiki anak-anak tangga yang akan menuju ke lantai 2 rumahnya. Karena memang di sanalah kamarnya berada.

***

Sesampainya di dalam kamar, ia langsung menghempaskan tubuhnya ke atas tempat tidurnya dengan kasar. Tak beberapa lama, kemudian ia pun mengubah posisinya menjadi duduk. Ia mengusap wajahnya dengan gusar.

"Aargh! Lama-lama gue bisa stress mikirin tentang ini! Lagian papa sih, kenapa coba dia jodohin gue sama si kutu air?!" Kathryn menggerutu kesal.












To Be Continue💙

Married With Enemy [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang