37. Kecelakaan

7.5K 240 3
                                    

••• Happy Reading •••

"Bukannya itu...." gumamnya seraya memperhatikan seseorang yang tengah menenteng koper besar itu di seberang jalan didepannya.

"Friska ya?" lanjutnya masih dengan memperhatikan Friska di tempat ia berdiri. "Kenapa dia bawa koper? Emangnya dia mau kemana ya?" gumamnya lagi.

Pasca kejadian saat Friska ingin melenyapkan nyawa Kathryn,ia  memang tidak jadi di masukkan ke dalam penjara karena Kathryn telah melarangnya. Ia merasa kasihan jika harus menjebloskannya ke penjara. Tempat yang paling menyiksa itu. Dimana disana dipenuhi dengan orang-orang yang mempunyai masalah di dalam kehidupannya.

Friska berjalan dengan langkah gontai di pinggir jalan dengan raut wajah yang dipenuhi dengan kesedihannya. Ia tak tau harus pergi kemana lagi sekarang? Segala kepunyaan milik keluarganya di sita karena ulah Ayahnya sendiri.

FLASHBACK ON

Beberapa hari sebelumnya,Friska melihat Ayahnya pulang dengan mengendarai sebuah mobil mewah  Koenigsegg CCXR Tervita yang bernilai $4,8 juta. Atau jika dirupiahkan harganya mencapai 68 miliar. Sangat mahal bukan? Melihat hal itu membuatnya terheran-heran,bagaimana Ayah nya bisa membeli barang yang sangat mahal seperti itu. Bukankah kemarin dia bilang dia sedang tidak punya uang saat dirinya meminta uang untuk berbelanja ke Mall. But now? Oh,see?! Dia pulang bersama mobil mewah nan mahal itu.

"Ayah? Itu mobil siapa?" tanya Friska heran seraya menghampiri Ayahnya yang masih berada di depan rumahnya sambil mengelus-ngelus mobil barunya itu.

"Tentu mobil Ayah dong! Kau lihat sayang? Mobilnya bagus sekali bukan?"

"Iya,tapi Ayah dapat uang dari mana bisa membeli mobil yang harganya sangat mahal itu,Yah?"

"Argh,kamu itu banyak nanya ya?! Sudahlah,Ayah mau mandi!" jawab Ayahnya seraya melenggang pergi meninggalkan Friska yang masih berdiri di teras rumah.

***

Kemarin malam Friska tengah menonton tv sambil bersantai dengan di temani segelas teh hangat di depannya yang tersimpan diatas meja.

'Tok tok tok!'

Tiba-tiba saja suara ketukan pintu mengalihkan perhatiannya dengan segera Friska membukakan pintu rumahnya.

Ketika pintu telah di buka,Friska sangat terkejut dengan kedatangan 3 orang laki-laki di hadapannya. Dua orang dari ketiga laki-laki itu mengenakan seragam polisi yang lengkap. Sedangkan yang satunya lagi mengenakan kemeja kotak-kotak sebatas sikut.

"Selamat malam! Apakah benar ini rumah saudara Pak Hendra?" tanya salah satu lelaki yang berseragam polisi itu.

"I-iya benar. M-memangnya ada perlu apa ya,pak?" tanya Friska dengan terbata-bata.

"Dimana Hendra?! Cepat panggil dia kesini!! Hendra!! Hendra!! Sini lo!! Jangan harap lo bisa kabur dari gue!!" teriak orang yang memakai kemeja kotak-kotak itu.

"Tunggu,sebenarnya ini ada apa pak? Kenapa sepertinya anda sangat marah dengan Ayah saya?"

"Heh,asal kamu tau ya! Ayah kamu itu,dia sudah menipu saya! Dia telah menipu saya sebesar 150 milyar!!" jelas orang itu dengan penuh amarah.

"APA?!! Ayah saya penipu?!!" teriak Friska syok.

"Betul,mbak. Dia telah melaporkan pada kami untuk segera menangkap Pak Hendra." ujar salah satu polisi itu.

"Hendra!! Hendra!! Keluar lo!! Hendra!!"

"Ada apa si ini hah?!!" tiba-tiba suara bass itu datang menghampiri mereka.

"Saudara Pak Hendra,anda kami tangkap atas penipuan yang anda lakukan kepada saudara Pak Egi."

"Apa-apaan ini pak?! Anda tidak bisa menangkap saya! Anda salah orang!" elak Hendra ketika kedua polisi itu tengah memasang borgol di kedua pergelangan tangannya.

"Sudah! Anda jangan mengelak lagi!"

"Bawa dia ke penjara,pak!" ujar Egi.

"Pak,jangan masukkin saya ke penjara pak!!" teriak Hendra.

"Diam!"

Lalu,kedua polisi itu memaksa Hendra untuk masuk ke dalam mobil yang bertuliskan police itu,dan membawanya pergi ke kantor polisi.

"Dengar nona muda,besok kau harus bawa semua barang-barangmu,karena rumah ini akan disita dan semua harta benda milik Ayah kamu juga saya sita!" ujar Egi.

"T-tapi kenapa harus disita pak?! Lalu saya akan tinggal dimana? Saya sendirian pak!" jawab Friska.

Ya,selama ini Friska hanya tinggal berdua dengan Ayahnya,karena Ibunya telah meninggal dunia sejak ia berusia 5 tahun.

"Ya...itu bukan urusan saya." jawabnya enteng.

"Semua ini terjadi juga karena ulah Ayah kamu. Pokoknya saya ingin,besok rumah ini harus di kosongkan!" lanjutnya seraya pergi dari hadapan Friska.

FLASHBACK OFF

"Gue gak tau harus pergi kemana lagi sekarang? Ibu,Friska takut bu. Friska sendirian disini." ucapnya dalam hati.

Friska terus sibuk dengan pemikirannya sendiri sehingga ia tidak sadar jika dirinya akan menyebrang di jalan.

Tiba-tiba datang sebuah mobil yang melaju dengan kecepatan yang sangat tinggi dari arah selatannya. Friska masih tidak menyadari akan hal itu. Ia terus sibuk dengan pikirannya sendiri.

"Friska awas!!!" Teriak Kathryn sambil mendorong tubuh Friska sehingga Friska terjatuh di pinggir jalan.

"Ahhh!!!"

Kathryn tergeletak di tengah jalan sambil menahan rasa sakit yang luar biasa sehingga ada darah yang keluar dari selangkangannya yang terus mengucur sampai mengenai betisnya.

"Kathryn?!!" teriak Friska. Kemudian ia langsung menghampiri Kathryn yang masih tergeletak disana.

Orang-orang yang melihat kejadian itu langsung menghampiri Kathryn yang tergeletak di tengah jalan.

"Kathryn,kenapa lo harus tolongin gue sih?!" teriak Friska panik.

Kathryn tak menjawab ucapannya. Ia hanya terus meringis kesakitan sambil memegangi perutnya.

"Aarghh S-sak-itt!!"

"Kathryn?! Lo harus kuat!! Bapak-bapak tolong bantu saya untuk segera membawa dia ke rumah sakit!!"

Empat orang bapak-bapak itu mengangguk kemudian menggotong tubuh Kathryn dan membawanya dengan Friska untuk segera menuju rumah sakit dengan mengendarai mobil milik salah satu dari ke 4 orang bapak-bapak tersebut.














Tbc
JANGAN LUPA VOTE🌟🌟🌟!!

SILENT READERS MERAJALELA:V





||Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menunaikan✨❤||

Married With Enemy [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang