08. Hadiah Pernikahan

16K 631 6
                                    

Pagi hari ini,sinar mentari telah menelusup masuk ke dalam celah jendela kamar Kathryn membuat tidurnya terbangun karena terkena silau dari cahayanya. Dengan perlahan,Kathryn membuka dan mengucek-ngucek kedua matanya sambil menguap.

Setelah dirasa penglihatan Kathryn mulai cerah dan normal seperti biasanya,Kathryn merasa tubuhnya sulit sekali untuk bergerak. Ia juga merasa ada sepasang tangan kekar yang tengah memeluk pinggangnya dari belakang. Kathryn pun menoleh ke arah belakang dan ia melihat seorang pria yang kini tengah memeluknya.

"Euhhh!! Euuhh!" erang Kathryn sambil berusaha untuk melepaskan kedua tangan Daniel yang sedang memeluknya.

"Susah banget sih! Euuhh!!" gumamnya.

Tapi,semakin Kathryn ingin melepaskan pelukan Daniel,semakin erat juga Daniel memeluknya. Seakan-akan ia takut untuk kehilangan Kathryn.

"Aduuhh!! Susah banget sih! Lagian ngapain coba,ni anak meluk gue?! Dikira gue ini guling apa,pake di peluk segala!" gerutu Kathryn.

"Sayang...sini..." gumam Daniel dengan mata yang masih terpejam.

"Hah?!!" teriak Kathryn dalam hati.

Kemudian,Daniel membalikkan tubuh Kathryn agar Kathryn menghadap ke arahnya. Dann....Berhasil! Sekarang,Kathryn telah menghadap ke arahnya,dan Daniel kembali memeluknya lagi.

Kathryn membulatkan kedua matanya dengan napas yang terengah-engah. Ia merasa Syok dengan apa yang Daniel lakukan padanya saat ini. Kathryn tidak bisa berbuat apa-apa karena Daniel memeluknya dengan erat. Yang bisa Kathryn lakukan hanyalah memandangi wajah Daniel yang masih terpejam dengan sangat dekat. Jika sudah seperti ini,apa boleh buat? Untuk bergerak pun ia tidak bisa.

"Aku sayang kamu..." gumam Daniel lagi.

Kemudian,Daniel memajukan wajahnya dan tepat ke depan wajah Kathryn. Kathryn hanya bisa melotot ketika wajah Daniel mulai mendekat ke arah wajahnya. Sebenar nya,apa yang akan dilakukannya?

Daniel semakin memperkecil jarak antara wajahnya dan wajah Kathryn. Hingga hanya tersisa jarak 5CM diantara keduanya. Daann....

"Heh!!!" teriak Kathryn sambil menahan wajah Daniel dengan tangan kanannya.

"Ehh..em,ada apa si?!" ucap Daniel sambil mengucek kedua matanya.

"Tadi lo mau ngapain gue hah?!"

"Apa?! Tunggu,tunggu! Lo ngomong apa sih? Gue gak ngerti!" jawab Daniel.

"So' polos. Tadi,pas lo lagi tidur,kenapa lo meluk gue?! Terus,pas barusan lo kayak yang mau cium gue?! Jangan bilang,lo nyari kesempatan dalam kesempitan ya?"

"Lo ngomong apaan si? Sumpah,gue gak ngerti apa maksud lo. E-emang,apa yang gue lakuin?"

"Lo meluk gue!"

"Hah?! Ggue,meluk lo?"

"Iya!"

"Ya udah,biarin aja napa? Harusnya lo itu seneng karena dipeluk sama pangeran kayak gue!" ucap Daniel membanggakan diri.

"Hah?! Pa-pangeran?!! Hahahahahaha...pangeran kodok kali!" ujar Kathryn seraya tertawa terbahak-bahak.

"Enak aja! Gue seorang Daniel Padilla yang gantengnya gak ada penggantinya,lo sebut gue pangeran kodok!!"

"Karna,lo emang cocok jadi pangeran kodok! Hahaha..."

"Terserahh!!"

"Ciie...ceritanya marah ni..."

Daniel tidak menggubrisnya lagi. Ia memilih beranjak dari ranjang dan masuk ke dalam kamar mandi.

***

Prasetyo dan keluarganya kini tengah menikmati sarapan pagi. Mereka menikmati hidangan makanannya dengan sangat khidmat. Hanya ada suara dentingan sendok dan garfu yang beradu dengan piring. Hingga,pada akhirnya Prasetyo bertanya sesuatu kepada anak-anaknya.

"Kathryn,Daniel...papa mau kasih sesuatu sama kalian." ucap Prasetyo.

"Memangnya apa,Pah?" tanya Kathryn penasaran.

"Em...sudah selama 1 minggu lebih kalian menikah,apa kalian tidak mempunyai niat untuk Honeymoon sayang?"

"Uhm, belum Pah." ucap Daniel.

"Kalau begitu...pas banget! Papa akan kasih kalian tiket untuk bulan madu ke Bali!!! Anggap saja,ini sebagai hadiah dari Papa sama Mama untuk pernikahan kalian."

"S-serius Pah?" tanya Kathryn memastikan. Prasetyo mengangguk pelan.

"Makasi banyak,Mah,Pah!! Kathryn seneng banget,akhirnya bisa liburan ke Bali!"

"Sama-sama Sayang." ucap Lia dan Prasetyo bersamaan.

"Terimakasih,Mah Pah!" ucap Daniel.

"Sama-sama Nak."

"Tapi,jangan lupa! Pokoknya setelah kalian liburan,kalian harus membawa kabar gembira untuk kami! Oke?" ujar Lia.

"Semoga saja,Mah." jawab Kathryn.

"Iya" Kathryn pun tersenyum.

***

"Kathrynn!!" panggil Bastian.

"Iya,Bang!!" jawab Kathryn sambil berteriak.

"Iya,bang ada apa?"

"Gini,Abang sama Kak Resta mau pergi keluar dulu sebentar. Kamu sama Daniel,bisa tolong jagain Alvino gak?" ucap Bastian.

"Tapi,Bang..gue kan gak terlalu bisa ngurus anak kecil."

"Udah. Gue percaya kok,lo sama Daniel bisa jagain Vino. Sekalian juga belajar buat ngurus anak. Nanti cepat atau lambat kan,kalian juga bakalan punya anak. Jadi,belajar ngurus anak lewat Vino."

"Hm...ya udah deh iya,iya. Sini,mana Vino nya?"

"Vino masih dibajuin sama Mamanya." Kathryn pun hanya ber-Oh ria saja.

Setelah beberapa menit kemudian,Resta pun datang dan menyerahkan Vino kepada Kathryn.

"Kakak minta tolong ya Kath sama kamu,jagain Vino sebentar aja. Paling nanti jam 1,kami juga akan pulang kok."

"Iya,Kak. Ya udah sini,Vino nya main sama Tante yah." ucap Kathryn seraya mengambil Vino dari pangkuan Resta.

"Ya udah,Kakak pergi dulu yah. Vino,kamu jangan nakal yah! Mama mau pergi dulu sebentar." ujar Resta.

"Iya. Vino,mamanya mau pergi tuh,dadah Mama..." ujar Kathryn dengan suara seperti anak kecil.

Vino pun menurut dan seperti mengerti apa yang Kathryn perintahkan. Vino melambaikan sebelah tangannya sambil tertawa kecil ketika ia melihat kedua orang tuanya akan memasuki mobilnya.




Tbc💙

Married With Enemy [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang