Tepat hari ini adalah hari penerbangan Kathryn dan Daniel ke Bali. Mereka mendapatkan jadwal penerbangan pada pukul 10.00 Wib. Kini mereka tengah berada di Bandara Soekarno Hatta untuk menunggu pesawat yang menuju ke Bali itu terbang.
Kathryn dan Daniel tiba di Bandara sejak pukul 9.15 Wib. Mereka tinggal menungu pemberangkatan pesawatnya 45 menit lagi.
***
Setelah beberapa lama menunggu,akhirnya pesawat yang di tumpangi mereka telah terbang menuju Bali.
"Niel,berapa lama lagi kita akan sampe?" tanya Kathryn saat sedang berada di kursi penumpang.
"Masih lama,orang baru aja berangkat. Emangnya kenapa sih buru-buru banget?"
"Aku pusing banget,Niel." jawab Kathryn dengan lemas.
Daniel menghela napasnya pelan. Lalu Daniel menarik Kathryn agar ia menyandarkan kepalanya di pundaknya.
"Emang,kalo kamu bepergian jauh biasa seperti ini ya?" tanya Daniel seraya mengoleskan minyak kayu putih pada pelipis Kathryn.
"Iya."
"Hm...tapi bentar lagi juga nyampe kok. Gak usah khawatir."
"Hmm..."
Itulah alasannya kenapa Prasetyo tidak memberikan tiket Honeymoon mereka untuk pergi ke luar negeri. Lihat saja,Kathryn tidak kuat untuk bepergian jauh. Pergi ke Bali saja,bikin dia pusing. Apalagi ke London? Ice Land? Jepang? Korea? Amerika? New York? Ah..mungkin dia pingsan.
***
Setelah sekian lama menunggu,akhirnya mereka telah sampai di Bandara yang ada di Bali. Lalu,mereka hanya tinggal menunggu mobil Taksi yang akan menjemputnya.
Tak beberapa lama,akhirnya mobil Taksi yang menjemput mereka pun telah datang.
"Dengan,tuan Daniel Padilla?" tanya supir Taksi itu.
"Iya,saya sendiri." jawab Daniel.
"Ya sudah,kalo begitu Tuan dan Nyonya masuk saja,barang-barang nanti saya yang akan memasukkannya ke Bagasi."
"Baiklah,terimakasih Pak!"
"Tidak masalah,Tuan."
"Yuk Kath,kita masuk!" Kathryn hanya mengangguk pelan sebagai jawabannya.
***
Sesampainya di Hotel yang telah di pesan oleh sang Papa,mereka langsung masuk menuju kamar mereka yang berada di lantai 3 yang bernomor 104. Sungguh,semuanya telah Prasetyo siapkan. Mulai dari Hotel,kamar hotel,dan semua fasilitas yang lainnya. Mereka hanya tinggal memakainya saja.
"Ini dia kamarnya." ucap Daniel ketika telah sampai di kamar mereka.
"Waw....desain nya bagus banget ya Niel?" ujar Kathryn kagum seraya melihat-lihat ke setiap sudut ruangan.
Daniel mengangguk pelan sambil tersenyum.
"Papa,emang The Best!! Aku suka banget sama semua yang ada di Hotel ini!" ucap Kathryn.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Enemy [End]
Teen Fiction"Jangan terlalu membenciku, jatuh cinta baru tau rasa!" -KATHRYNXDANIEL- Kathryn, seorang gadis yang masih berusia 18 tahun itu mau tak mau harus menerima perjodohan yang sudah ditetapkan oleh ayahnya. Ia dipaksa harus menikah dengan anak dari reka...