--Happy Reading--
I hope you like it...🍀
-----
Sinar mentari kini telah bersinar terang di langit. Awan yang berwarna biru cerah ikut menghiasi cerahnya hari ini. Saat itu pula,jarum jam telah menunjukkan pukul 6 lewat 15 menit.
Dengan perlahan,Daniel mengerjapkan kedua matanya. Ia mulai terbangun karena tidur nyenyaknya terganggu dengan sinar matahari yang menyelunup masuk lewat celah-celah jendela kamarnya.
Daniel tersenyum manis ketika hal yang pertama kali ia lihat adalah wajah cantik istrinya. Ia terus memandangi wajah cantik Kathryn yang terlihat cute ketika ia tertidur pulas membuat Daniel semakin gemas memandangnya.
"Cantik." gumam Daniel sambil tersenyum.
Satu kata itulah yang di ucapkan Daniel ketika ia memandangi wajah cantik Kathryn.
Semakin lama ia memandang wajah Kathryn,semakin meninggi juga rasa ingin segera memilikinya seutuhnya.
Perlahan Daniel mulai mendekati wajah Kathryn yang masih setia menutup kedua matanya dan bernapas dengan teratur.
"Euughhh...."
"Aduhh!!" gumam Daniel mengaduh.
Tiba-tiba saja tangan Kathryn bergerak dengan cepat dan menabok tepat mengenai wajah Daniel. Entah ia sadar atau tidak? Tapi,matanya masih tertutup rapat.
"Sial!! Dia tau aja kalo gue mau ngapa-ngapain!! idung gua jadi sakit anjir!" ucap Daniel menggerutu seraya memegang hidungnya yang kesakitan.
***
Setelah melewati pagi hari yang cukup menyebalkan bagi Daniel,sekarang ia telah berpenampilan rapi untuk pergi. Karena,ia mempunyai janji untuk bertemu dengan Sang Ayah.
"Hari ini aku ada janji dengan Ayah. Katanya,Ayah mau mengajariku cara-cara untuk menjadi seorang penerus perusahaan yang baik." Kata Daniel sambil sibuk memasangkan sepasang kaos kakinya.
"Oh gitu ya? Kira-kira kamu bakalan pulang jam berapa?"
"Em...Aku tidak tau pasti. Tapi,jangan khawatir! Aku pasti pulang,sayang."
Seketika Daniel menyunggingkan senyumannya menambah kadar ketampanan di wajahnya itu.
"Oh,ya udah. Sana gih pergi! Semangat ya!! Jangan bodoh-bodoh amat kalo di ajarin apa-apa! Hhaa..." jawab Kathryn dengan disertai tawaan yang bertujuan mengejek suaminya sendiri.
"Aku gak sebodoh itu!" jawab Daniel datar.
"Ciiah..dia marah katanya."
Daniel pun keluar dari kamarnya dan pergi meninggalkan Kathryn tanpa berkata apapun. Dia marah? Mungkin saja.
***
Tepat pukul 5 sore,seorang wanita kini tengah bersantai di taman belakang rumahnya. Ditemani dengan angin sepoi-sepoi yang menerpa kulitnya,menambah suasana sore hari ini menjadi dingin.
Kathryn,ia terduduk santai di kursi besi yang berwarna putih dan berukuran memanjang yang berada di halaman taman belakang rumahnya. Dengan lihai,jari-jari tangannya sibuk menari-nari diatas sebuah benda tipis memanjang yang berwarna biru muda itu.
Ia sangat sibuk membalas pesan-pesan dari banyak orang dan juga pesan-pesan dari Group nya. Tiba-tiba saja,pesan yang masuk ke dalam Aplikasi WhatsApp nya itu semakin bertambah. Kini seseorang pun telah mengiriminya spam chat.
Terpapar sebuah nama yang baru saja mengirimnya pesan itu. Rio. Yah,itu adalah Rio. Pesan dari Rio berada di barisan kedua setelah Room Chat nya dengan Daniel. Sepertinya,Kathryn menyematkan RoomChat nya dengan Daniel. Secara kan,dia suaminya.
"Rio?" gumamnya seraya menatap ke arah layar ponselnya.
"Ngapain dia spam chat ya?" tanyanya heran. Karena semenjak kejadian kemarin,Rio tak pernah menghubunginya lagi. Sekarang,Rio menyepam chat padanya.
Kathryn tidak tau pasti apa yang ingin Rio tuliskan pada Room Chatting nya. Tapi,karena ia takut itu penting akhirnya Kathryn pun membacanya.
Riooo✨
onlineP
P
P
P
P
P
P
Kath?
Bisa kita ketemu?
Setelah membacanya beberapa saat,Kathryn mulai membalas pesannya itu. Karena ia juga tidak mau bermasalah dengan Rio hanya karena soal kemarin.
Me
Ketemu? Ehm...gimana ya?Tak beberapa lama,kemudian pesannya pun telah bertanda centang biru 2. Pertanda,Rio telah membacanya.
Riooo✨
Iya,lo bisa kan? Pliss ini penting banget!!"Penting? Emangnya soal apaan? Kalo dia mau ngomongin tentang perasaannya lagi,males banget gue." gumamnya.
Me
Emang lo mau ngomong apaan sih? Sampe penting banget kayak gitu?Riooo✨
Pokoknya lo dateng aja ke Caffe pelangi. Gue gak mau tau!Me
Dih,pemaksaan lo!Setelah itu,ia mulai beranjak dan meninggalkan tempat duduknya yang menjadi Zona Nyamannya di sore hari ini. Dengan terpaksa,Kathryn akhirnya mau untuk menemui Rio ke tempat yang telah di tentukan Rio tadi. Yaitu Caffe Pelangi yang berlokasi lumayan jauh dari rumahnya.
Setelah dirasa penampilannya cukup sempurna dengan memakai dress berwarna Cream, dipadukan dengan sepatu berwarna coklat muda dan rambut yang dibiarkan terurai menambah pesona kecantikkan dalam dirinya. Lalu,Kathryn meraih sebuah tas dan kemudian bergegas pergi meninggalkan kamarnya.
Tbc💙
Gimana? Masih mau dilanjut gak nih ceritanya? Tapi,aku sih tergantung sama pembacanya yak,kalo VOTE🌟 nya kurang..itu malah bikin aku males buat ngelanjutin. Di tambah apalagi kalo udah lupa sama alurnya,aduh Pusing! Makanya Vote ya...kalo bisa Comment juga..biar nambah semangat buat ngetiknya:)JANGAN LUPA TEKAN BINTANGNYA,GENK'S!!🌟🌟🌟🌟🌟🌟
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Enemy [End]
Teen Fiction"Jangan terlalu membenciku, jatuh cinta baru tau rasa!" -KATHRYNXDANIEL- Kathryn, seorang gadis yang masih berusia 18 tahun itu mau tak mau harus menerima perjodohan yang sudah ditetapkan oleh ayahnya. Ia dipaksa harus menikah dengan anak dari reka...