Sekarang suasana kelas lagi ribut karena Bu Vera belum masuk. Mungkin beliau lagi ngurus murid baru yang pastinya sepupu nya Jeno.
Mereka semua ada yang main hp, ada yang bercanda sama temennya, ada yang sibuk sama make up juga. Sedangkan gue? Jangan di tanya, menyendiri di tepi dinding sambil dengar lagu dan baca novel.
"Sendirian aja si cupu."
Tiba-tiba ada yang ngelepas sebelah earphone yang gue pake. Dia duduk di sebelah gue. Semua pandangan mengarah ke gue.
"Jangan ada yang berpikiran negatif ya. Gue cuman ngasih sedikit pelajaran ke si cupu kok. Fokus aja sama kegiatan kalian." kata dia ke semua murid di kelas.
Mereka mengangguk dan kembali ke aktivitas masing-masing. Tapi nggak buat Jeno, gue ngeliat ke belakang dan dia lagi natap ke gue tajam. Gue jadi takut dan ngalihin pandangan ke depan lagi.
"Semalam kenapa Jeno bisa ngajakin lo?" tanya dia.
"Ada yang mau di bicarain soalnya."
"Penting banget gitu sampai ketemuan? Malah di pasar malam lagi."
Lah ini kenapa dia sewot?
"Kalo lo sendiri ngapain disana?"
"Gue emang udah biasa keluar malam. Lo tau nggak, rencana gue ngajakin Jeno balapan semalam eh kiranya pergi sama lo."
Jeno balapan? Dia anak balap juga?
"Jeno anak balap?"
"Iya, sama kayak gue."
Lah gue kira dia anak baik-baik.
"Tapi dia tuh sering nolak buat balapan. Pengecut banget." kata dia.
Gue liat ke belakang sekilas dan Jeno masih tetap ngeliatin.
"Lin, balik ke tempat duduk lo lagi ya? Gak enak di liatin cewek sama cowok sebangku gini."
"Lah biasa aja tuh. Gue sama Lisa aja sebangku biasa aja tuh dianya."
"Tapi Guanlin, gue-"
Guanlin liat ke belakang.
"Oh gara-gara si kulkas ngeliatin lo mulu?"
"Nggak kok. Bukan itu."
"Gue tau lo risih sama dia kan? Dari tadi gue perhatiin lo ngeliat ke dia terus."
Guanlin pun berdiri dari duduknya.
"Jangan sering pergi sama Jeno. Gue gak suka." kata Guanlin yang nepuk puncak kepala gue pelan dan habis itu dia balik lagi ke bangkunya.
Gue cuman mematung.
"Pagi semuanya!" sapa Bu Vera yang ngebuat gue sadar.
"Pagi bu!"
"Hari ini kalian akan mendapatkan teman baru."
"Wah serius, bu? Cewek apa cowok?" tanya Daniel yang antusias.
"Cewek."
"Wih mantap." kata Jaemin.
"Silahkan masuk, Hana." kata Bu Vera.
Murid baru itu pun masuk kelas.
"Cakepppp." ucap Renjun.
"Halo semuanya. Perkenalkan nama saya Rahel Hana Salsabila Lee. Panggil aja Hana. Saya pindahan dari Kanada. Mohon bantuannya, terima kasih." kata cewek itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
B U L L Y
FanfictionKisah rumit Yena yang di hadapkan oleh dua pilihan. Terjepit di antara kehidupan si cowok brandal sekolah, Guanlin El Gibran Wijaya dan si cowok super cuek juga dingin, Jeno Aditya Albana Lee. Ada satu kisah yang terselip dari maksud Guanlin namun...