Gue pun masuk ke ruang musik. Tapi kenapa kosong dan gak ada siapapun.
"Apa jangan-jangan Jeno sembunyi?"
Gue berjalan mendekati piano.
"Jeno." panggil gue.
"Lo dimana, Jen? Jangan bercanda." kata gue.
Brak!
Tiba-tiba pintu ruangan tertutup. Gue langsung lari ke pintu dan ternyata pintu nya di kunci.
"Buka!" ucap gue yang masih gedor pintu.
"Siapapun yang di luar buka pintunya!"
Gue tau ini pasti perbuatan Lisa dan geng nya.
"Telfon Hana." tapi ini kok hp gue gak ada di kantong?
"Ya ampun gue baru ingat. Hp gue ada di tas."
Gue pengen nangis aja rasanya.
Lisa dan Jennie yang berada di luar pun tertawa.
"Beres deh. Eh btw darimana lo dapat kunci ruang musik?" tanya Lisa.
"Gue minta sama Bu Cesa. Gue bilang ada perlu."
"Bagus ya lo."
"Hei perhatian semuanya yang ada disini. Jangan ada yang bukain pintu ruang musik, kalau ketahuan siapa yang buka liat aja. Gak bakal kita beri ampun. Ngerti gak?!" teriak Jennie.
"Iya ngerti!"
"Terutama kalian yang kelas 10. Jangan sok pahlawan! Ngerti kalian?!" ucap Lisa yang melihat ke arah kelas 10.
"Iya kak ngerti!"
"Bagus. Awas aja ya di bukain. Yuk, Jen."
Jennie dan Lisa pun pergi darisana.
.....
"Ini kok Yena belum balik sih? Malah di telfon gak di angkat lagi."
Hana pun beranjak dari meja kantin dan mencari Yena. Sebelumnya, Hana udah di ajak ke kelas sama geng Lisa tapi dia nolak dan milih nunggu Yena sampai datang.
"Ini kok dari tadi Yena gak balik sih? Gue samperin ke kelas aja ya? Ya udah deh."
Hana pun beranjak dari duduk nya dan langsung pergi kelas.
Setibanya di kelas, Yena gak ada di dalam. Dia cuman liat geng Guanlin yang sibuk mabar trus sama beberapa temennya di dalam. Rata-rata cowok sih karena pada nge game semua.
Hana pun masuk dan nyamperin ke meja Guanlin.
"Eh, Lin?"
Guanlin yang lagi main hp pun mendongak.
"Iya. Napa?"
"Tadi Yena ada kesini gak?"
"Si cupu gak ada kesini dari tadi. Kan tadi kalian berdua." kata Baejin.
KAMU SEDANG MEMBACA
B U L L Y
FanfictionKisah rumit Yena yang di hadapkan oleh dua pilihan. Terjepit di antara kehidupan si cowok brandal sekolah, Guanlin El Gibran Wijaya dan si cowok super cuek juga dingin, Jeno Aditya Albana Lee. Ada satu kisah yang terselip dari maksud Guanlin namun...