"Bos, dia udah lemah banget. Gimana? Mau siksa lagi atau langsung bunuh?" tanya salah satu anak buah Hyunjin.
"Bunuh aja deh. Biar mati sekalian kayak Yena." kata Hyunjin.
"Baik."
Sekelompok orang itu mengelilingi Guanlin. Guanlin udah benar-benar lemah banget. Badannya udah gak kuat di gerakin lagi dan buat bangkit apalagi ngelawan mereka udah gak kuat.
"Jin, lo licik. Lo main keroyokan sedangkan lo nyuruh gue datang sendiri." kata Guanlin dengan suara lemahnya.
"Udah tau gue licik kok mau aja nurut? Bodoh lo emang."
"Bilang sama gue, Yena lo apain?"
"Felix, Seungmin, Han, dan Lino udah gue suruh buat bunuh Yena." kata Hyunjin.
"Hahh..berapa kali gue mohon sama lo. Please jangan pernah buat Yena terluka. Lo mau harta? Gue bisa kasih, lo mau rumah, mobil, sebutin apa yang lo mau. Gue bakalan kasih semua itu dengan percuma. Asal jangan nyawa cewek gue yang jadi korban."
"Gue mau nya kalian berdua mati. Lo pikir gue gak bisa beli semua itu? Cih gue lebih tajir daripada lo." kata Hyunjin.
"Lo-"
"Bunuh dia!" perintah Hyunjin.
Dor!!
Terdengar jelas suara tembakan pistol.
Bukan itu bukan untuk Guanlin.
"Siapa itu?" tanya Hyunjin.
Salah satu dari mereka yang ingin menusuk Guanlin dengan pisau, langsung terkejut mendengar suara tembakan.
"Angkat tangan kalian! Dan jatuhkan senjata kalian!"
Beberapa orang polisi datang menyerbu bangunan tua itu.
Hyunjin ketakutan begitu juga dengan anak buahnya.
"A-apaan i-ini? Lo manggil polisi?! Kan gue udah bilang buat datang sendiri, njing!" teriak Hyunjin ke Guanlin.
"Bukan gue!"
"Tolong angkat tangan Anda dan jangan bergerak. Jika bergerak, kami akan menembak Anda." ucap salah satu polisi.
Hyunjin ngangkat tangannya ke atas.
.....
Gue sama anak Wanna One dan NCT Dream masuk ke gedung tua itu.
"Kita yang manggil polisi." kata Minhyun.
Gue bisa liat Guanlin yang tergeletak lemah.
"Lin." panggil gue.
"Na, lo gak papa kan? Gak ada yang luka kan?" tanya Guanlin dari jauh.
Suaranya semakin lemah.
"Dia gak papa Lin, cuman kaki nya tadi terkilir." kata Jeno yang masih megang gue.
"Syukurlah." kata Guanlin dan dia pun pingsan.
"Guanlin!!" gue teriak karena Guanlin udah gak sadarkan diri.
"Njun, telfon ambulan." perintah Jeno.
"Ah iya, Jen." kata Renjun.
Kita pun mendekat ke Guanlin.
Polisi itu juga menangkap Hyunjin dan anak buahnya.
"Mari ikut kami. Teman-teman Anda sudah tertangkap juga." kata polisi itu.
"Terima kasih, pak." kata Jaemin.
"Ya sama-sama. Kami permisi."
Polisi itu pun pergi dengan ngebawa mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
B U L L Y
FanfictionKisah rumit Yena yang di hadapkan oleh dua pilihan. Terjepit di antara kehidupan si cowok brandal sekolah, Guanlin El Gibran Wijaya dan si cowok super cuek juga dingin, Jeno Aditya Albana Lee. Ada satu kisah yang terselip dari maksud Guanlin namun...