Line!
Guanlin
Guanlin: Ntar malem gue tunggu lo di sirkuit biasa. Gue pengen buktiin siapa yang lebih jago
Read
Sirkuit? Maksudnya Guanlin ngajak Jeno balapan gitu?
Gak boleh! Gue gak suka yang namanya anak balap. Sama kayak cowok yang suka nyebat, gue juga gak suka.
Gue buru-buru hapus pesan dari Guanlin. Kalo Jeno tau, bisa gawat nih.
"Yes!!! Menang, bang!"
"Jago juga ya lo." kata Bang Doyoung.
"Makan dulu itu kue nya." kata gue.
"Iya." kata Jeno.
Bang Doyoung dan Jeno pun nyobain kue yang gue buat.
"Enak, Na. Kenapa gak buka toko kue aja?" tanya Jeno.
"Nggak deh. Nanti kalo buka toko, sekolah gue jadi gak prioritas. Kecanduan jualan ntar."
"Iya sih. Kapan-kapan buatin kue ya buat gue." kata Jeno.
"Iya, Jen."
"Jeno doang nih ceritanya? Abang nya nggak?"
"Lo udah sering gue buatin, nang. Jeno kan belum pernah." kata gue.
"Dasar bucin. Jen, lo sama Yena dulu ya. Gue mau mandi nih." kata Bang Doyoung.
"Iya, bang."
Bang Doyoung pun berdiri dari duduknya dan pergi ke kamar nya.
"Nonton apa sih?" kata Jeno yang duduk mendekat ke gue.
Dia ngeliatin gue yang lagi nonton youtube di hp nya.
"Lagi nonton orang masak nih."
"Lo suka nonton itu ya?"
"Iya Jen. Buat referensi masakan."
"Eh gue mau nanya, lo udah berapa kali belajar bareng Guanlin?" tanya Jeno.
"Baru sekali. Di rumah dia waktu itu."
"Oh."
Tiba-tiba kepala Jeno tiduran di paha gue. Kaget udah pasti lah dengan sikap Jeno yang kayak gitu.
"Pinjem bentar. Gue capek."
"I-iya, Jen."
Aduh kok gue gugup gini sih.
"Na." panggil Jeno.
"Ya?"
"Kayaknya gue udah mulai suka deh." kata Jeno.
"Suka apa, Jen?" tanya gue yang mainin rambutnya.
"Gak jadi."
KAMU SEDANG MEMBACA
B U L L Y
FanfictionKisah rumit Yena yang di hadapkan oleh dua pilihan. Terjepit di antara kehidupan si cowok brandal sekolah, Guanlin El Gibran Wijaya dan si cowok super cuek juga dingin, Jeno Aditya Albana Lee. Ada satu kisah yang terselip dari maksud Guanlin namun...