9

2.9K 325 28
                                    

"Hari ini nyokap gue di rumah. Jadi ntar lo makan siang disini aja."

"Iya."

"Eh lo udah izin kan?"

"Udah kok."

"Ya udah. Ayo masuk."

Gue pun masuk ke dalam rumah Guanlin.

"Belajarnya di kamar gue aja ya." kata Guanlin.

"Hah?"

"Jangan negatif pikiran lo. Kamar gue lebih nyaman soalnya belajar."

"Iya iya."

"Loh loh Guanlin udah pulang, nak?"

Tiba-tiba ada sosok wanita paruh baya yang seumuran sama Bunda. Rambutnya pendek sebahu.

"Iya ma. Oh kenalin ini Yena teman sekelas Guanlin yang bakal belajar sama Guanlin." kata Guanlin.

"Saya Yena, tante." ucap gue sambil salim ke Mama Guanlin.

"Oh ini. Syukur deh kalau dia mau. Yena, nanti kalau Guanlin gak nurut sama kamu pukul aja ya."

"Ma, apaan sih."

"Hahaha iya tante."

"Udah ayo cepet." kata Guanlin.

Gue pun jalan ke lantai atas. Pas di atas ada pintu warna putih dan ada tulisan 'Guanlin Room'

Pas gue masuk, wangi lemon langsung menyambut gue. Kamar Guanlin lumayan luas juga rapi dan bersih. Nuansa kamarnya dominan hitam dan putih. Beda banget sama kepribadian orangnya yang bandel.

"Belajarnya disini aja."

Gue sama Guanlin pun duduk di karpet trus dia ngambil meja kecil dan di letakkan di tengah karpet.

"Gue ke kamar mandi bentar sekalian tukar baju."

Gue cuman ngangguk.

Gue liat-liat seluruh isi kamar Guanlin.

"Wah kamar Guanlin bagus."

"Oke

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oke. Sekarang belajar apaan?" tanya Guanlin tiba-tiba.

"Hhm lo gak ngerti di pelajaran apa?"

"Semua nya kecuali olahraga."

Gue mendengus kasar. Ini anak niat sekolah gak sih sebenarnya?

"Matematika gimana?" tanya gue.

"Boleh. Gue bego matematika soalnya."

Lah ngaku sendiri.

Gue pun ngeluarin buku-buku dan mulai membahas pelajaran dari bab pertama.

"Kalau yang ini, lo ganti aja X nya sama 12."

Tok! Tok!

"Lin."

"Masuk aja, ma." kata Guanlin.

B U L L YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang