49

1.7K 173 32
                                    

4 tahun pun sudah berlalu. Semua kehidupan berjalan dengan lancar seperti biasanya.

Gue saat ini sedang menekuni bisnis di bidang kuliner dan membuka cabang toko di berbagai kota bahkan sampai ke luar negri tapi gue juga gak lupa sama pendidikan, Guanlin? Dia udah jadi CEO di perusahaan milik Ayahnya bahkan dia di nobatkan sebagai CEO termuda dan tersukses. Para karyawan di kantornya sangat mengagumi nya terlebih lagi cewek-cewek di kantornya tuh. Astaga pengen gue cakar tu mukanya satu-satu. Gak biasa liat orang ganteng ya gitu, kampungan.

Jeno? Dia semenjak kuliah di Amerika, gak ada balik lagi ke Indonesia karena dia pengen sukses dulu baru balik ke Indonesia. Tapi komunikasi gue sama Jeno gak pernah putus kok. Jeno pernah bilang katanya dia pengen di jodohin. Astaga masih zaman aja di jodohin ya. Padahal Jeno ganteng gitu dan cewek banyak yang naksir dan Jeno bisa aja milih sesuka hatinya. Tapi dia masih keras dengan jawaban kalau dia ingin fokus ke kariernya.

Temen-temen yang lainnya? Mereka ada yang kuliah dan ada yang milih kerja. Hana sekarang lagi fokus kuliah di Paris ya di bidang fashion, Jaemin dia sekarang juga kuliah di bidang hukum di Inggris. Renjun? Anak itu sekarang juga lagi sibuk di perusahaan otomotif yang baru aja dia bangun, sama kayak Guanlin dia juga CEO muda. Jisung? Chenle? Dua bocah itu juga sibuk kuliah dan masih di Indonesia. Wanna One yang lainnya? Ya gue kurang tau, karena mereka udah pada mencar semenjak Guanlin jadi CEO. Bahkan yang gue dengar dari Guanlin, Minhyun udah tunangan. Astaga kepepet banget Minhyun.

Ya gitu kebanyakan dari kita semua jadi pengusaha. Hubungan gue sama Guanlin juga lancar, Guanlin dulu pernah di paksa sama Papa nya buat kuliah di Amerika. Tapi dia gak mau dan gak pengen ninggalin gue sendirian disini. Kalau sempat Guanlin pergi, pasti hubungan gue udah ldr kayak Renjun dan Hana. Mungkin bagi mereka sanggup ngejalanin ldr tapi nggak bagi gue. Karena gue gak bisa jauh dari orang yang gue sayang.

"Na, kakak mau keluar sebentar ya."

"Kemana kak?"

"Ke supermarket beli popok sama susu buat Nami."

"Oh iya kak."

"Jagain Nami ya, Na. Bentaran doang kok. Nanti kalau Nami nangis, kamu kasih aja mainannya."

"Hmm."

Lo pada nanya itu siapa? Itu Kak Yaya, kakak ipar gue alias istrinya Bang Doyoung. Dan Nami itu keponakan gue. Iya, gue udah jadi Tante sekarang. Bang Doyoung baru aja menikah.

Gue jalan mendekat ke Nami. Umurnya masih 8 bulan, masih bayi. Dia ketawa pas gue jalan ke arahnya.

"Heiii Namiii. Mama pergi keluar sebentar, Nami sama Tante aja ya." kata gue.

Nami keliatan senang banget dan dia terlihat ceria. Nami kalau sama gue jarang banget nangis atau rewel.

Drrrtt...Drrrttt...

"Bentar ya sayang, Tante angkat telfon dulu."

Guanlin calling...

"Halo?"

"Lagi dimana, sayang?"

"Di rumah. Kenapa emangnya?"

"Aku mau jemput kamu buat makan malam bareng keluarga aku. Papa yang nyuruh."

"Aku lagi jagain Nami bentar nih. Kamu mau jemput sekarang?"

"Eh serius? Aku mau dengar suara Nami dong. Kangen nih."

"Ih jangan deh. Ntar dia nangis dengar suara kamu."

"Yeee gini-gini aku calon bapak ya besok ni."

B U L L YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang