Malam ini kita semua lagi ngumpul di depan api unggun. Ada yang nyanyi, ada yang bakar jagung, ada yang tiduran, banyak lagi deh kegiatan pokoknya. Gue sekarang lagi duduk sendirian di depan tenda sambil minum coklat panas yang di buatin sama Jeno tadi.
Anak NCT Dream lagi nyari kayu bakar bareng sama cowok-cowok lainnya. Jadi disini cuman tinggal cewek-cewek trus ada geng nya Guanlin juga. Kalo Hana dia lagi tidur di dalam tenda.
Gue cuman ngeliat temen-temen gue yang lagi ketawa. Gue berpikir, sebelum kedatangan Hana dan anak NCT Dream di hidup gue, hidup gue tuh kayak gak ada tujuan. Gue sempat hampir nyerah. Tapi mereka semua hadir dan menghibur gue. Berawal dari Jeno yang ngangkat telfon dari Bunda waktu gue di bully Yeri.
"Ngapain masih disini sih? Gak tidur? Hana udah tidur tuh, lo belum juga? Udah tau dingin masih aja di luar."
Tiba-tiba ada selimut yang nimpuk di pundak gue. Dan suara cowok itu.
"Bosan."
"Karena gak ada Jeno?" tanya dia.
Gue melotot dan langsung nengok ke dia yang duduk di samping gue.
"Bukanlah! Ya masa baru jam 8 udah tidur." kata gue.
"Biasanya tidurnya jam berapa?"
Dia ngusap puncak kepala gue.
"Jam 9."
Dia ngeliat jam tangannya.
"Masih ada satu jam lagi. Mau jalan-jalan gak?" tanya dia ke gue.
"Eh beneran nih? Boleh?"
"Ya bolehlah asal harus sama gue terus. Gak boleh pergi sendirian."
Gue pun berdiri dengan semangat.
"Kebetulan ada satu hal juga yang harus gue omongin ke lo."
"Ya udah ayo. Pake jaket dulu gih, mana jaket lo?"
"Di dalam tenda."
"Ya udah ambil. Sekalian bilang ke Hana lo pergi sama gue."
"Iya, bentar ya."
.....
Setelah bilang ke Hana, gue pun keluar dan dia langsung menggenggam tangan gue erat.
"Yuk." ajak dia.
"Wendy!!!"
Pas mau pergi, tiba-tiba ada teriakan.
"Eh itu kenapa teriak, Lin?" tanya gue dan ngeliat ke arah kerumunan orang yang udah berkumpul.
"Gak tau, tadi dia teriakin nama Wendy. Wendy kenapa ya?"
"Mendingan kita kesana aja." kata Guanlin.
Pas nyampe disana, gue liat Wendy gak sadarkan diri alias pingsan.
"Irene, Yeri, Joy ini kenapa sama Wendy?" tanya gue.
"Ya mana gue tau, dia tiba-tiba pingsan gini!" kata Joy.
"Mendingan bawa ke tenda aja. Minggir semuanya, biar gue gendong dia." kata Guanlin.
Guanlin ngelepasin tautan tangannya dari gue. Dan langsung gendong Wendy ke dalam tenda.
Gue nunggu Guanlin di luar tapi dia gak keluar dari tadi, yang keluar malah Daniel.
"Eh Niel, Guanlin mana?"
"Masih di dalam noh ngurusin Wendy. Dia masih belum sadar."
Gue cemberut. Apa jangan-jangan ini cuman ide jahat mereka ya?
KAMU SEDANG MEMBACA
B U L L Y
FanfictionKisah rumit Yena yang di hadapkan oleh dua pilihan. Terjepit di antara kehidupan si cowok brandal sekolah, Guanlin El Gibran Wijaya dan si cowok super cuek juga dingin, Jeno Aditya Albana Lee. Ada satu kisah yang terselip dari maksud Guanlin namun...