#Episode 10

8.3K 603 19
                                    

Affection [Kasih Sayang]

Episode Sepuluh

Meski acara fitting bajunya sampai sore, tapi Axel tetap bisa kembali ke kantornya sebelum jam pulang tiba.

Ada dua panggilan masuk tidak terjawab saat Axel baru sampai di parkiran kantornya dan mengecek HP-nya yang sedari tadi sengaja dia mode diam karena disuruh ibunya juga.

Panggilan itu datang dari Gray, dan tanpa mau buang waktu Axel langsung menghubungi kembali nomor Gray itu.

Tidak lama panggilan terhubung juga, dan hal pertama yang Axel dapatkan adalah suara kersak-kersuk dan deru napas yang terdengar berat dari seberang sana.

"Bagaimana situasi di sana?!" seru Axel langsung. Dia merasa kalau pasti ada yang tidak beres dengan pekerjaan Gray di distrik Utara.

"Kami dikepung Bos! Haah ... awalnya semua berjalan baik meski harus melewati diskusi panjang, tapi baru saja saat kami akan kembali ternyata mereka sudah siap mengepung di luar pintu ruang pertemuan dang langsung menerobos masuk," sahut Gray dengan napas yang terengah-engah.

"Kau sudah menghubungi anak-anak yang lain?!" tanya Axel sembari mulai berjalan cepat menuju lobi untuk mengumpulkan anak buahnya yang lain.

"Iya, setelah menghubungi Anda tadi saya langsung menghubungi Hide untuk meminta bantuan." jelas Gray yang terdengar mulai bisa menstabilkan pernapasannya.

"Sejak kapan kau dikejar dan kenapa baru sekarang menghubungi?" Axel tidak habis pikir, kenapa bisa-bisanya Gray malah mengulur waktu.

"Semua alat komunikasi kami disita, tapi saya sudah menyiapkan dua HP untuk mengelabui mereka. Butuh beberapa saat untuk menyalakan HP saya, maaf Bos atas keteledoran saya," jelas Gray.

"Bos!" Terdengar teguran dari seorang pria tinggi berambut cepak yang sudah siap memimpin anggotanya untuk menjemput Gray dan lainnya yang ikut ke distrik Utara.

Dia adalah Hide, orang yang Gray singgung dan salah satu orang kepercayaan Axel sebagai salah satu petinggi organisasinya.

"Bagus, ayo segera berangkat!" seru Axel lalu kembali berbalik menuju mobilnya.

"Siap!" sahut anak-anak buahnya kompak dan mereka juga langsung bergegas menuju parkiran.

"Gray, tetap waspada dan berhati-hatilah, jika kau sampai sekarat aku yang akan membunuhmu!" seru Axel setengah mengancam.

Terdengar suara tawa lemah dari seberang sana, dan Axel langsung mematikan panggilan itu tanpa mau mengulur banyak waktu lagi.

"Bos, ini Hide." Terdengar suara dari earbud yang baru saja selesai Axel kenakan sebagai alat komunikasi dengan anggotanya yang akan bergerak nanti.

"Ya, kau pimpin jalannya. Kita buat barikade untuk berjaga-jaga," sahut Axel langsung memberikan perintah.

Hide langsung mematuhi perintahnya dan mobil-mobil yang dikendarai anak-anak buahnya pun mulai menghiasi jalan.

Setelah memakai semua perlengkapannya yang memang selalu tersedia dalam mobilnya Axel langsung ikut bergabung dalam barisan nomor empat dari total enam mobil berkapasitas empat orang setiap mobilnya.

Total ada 20 anak buahnya yang ikut dalam misi ini dan dirinya yang hanya sendiri dengan mobilnya.

Semuanya terjadi dengan cepat, kini enam mobil termasuk milik Axel telah memasuki area distrik Utara tepatnya di wilayah perdagangan senjata gelap yang seharusnya ada dalam kekuasaan Axel.

Affection [Mpreg, Yaoi/BL, Smut]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang