#Episode 04

10.1K 724 21
                                    

Affection [Kasih Sayang]
Episode Empat



"Dan begitulah, kami berencana menikahkan kalian berdua untuk mempererat jalinan kedua keluarga setelah memutuskan berdamai sepenuhnya dan menjalin kerja sama!"

Semuanya hanya diam setelah tuan Demian menuntaskan kalimatnya setelah sebelumnya dia bersama tuan Thobias membahas soal kerja sama dan persekutuan antara dua keluarga mafia besar itu.

Axel dan Miller hanya membatu di tempat duduk masing-masing dengan ekspresi bingung dan tidak percaya akan yang baru saja mereka dengar.

Pada akhirnya makan malam bersama mencurigakan yang katanya untuk agenda bincang-bincang santai itu berakhir dengan pengumuman untuk mendamaikan kepemimpinan Axel dan Miller dalam organisasi yang akan disahkan dengan pernikahan mereka.

"Apa?! Kalian sudah gila?!" seru Miller yang akhir bisa lepas dari keterkejutannya lebih dahulu.

Plak!

Sebuah tamparan di kepala belakangnya langsung dia dapatkan dari seorang wanita yang duduk di kirinya, dialah istri dari tuan Demian dan ibu dan Miller sendiri, bernama Wanda Michael Ludwig, atau biasa dipanggil nyonya Wanda.

"Maaf atas ketidaksopanan putra kami," ucap nyonya Wanda dengan raut tidak enak.

"Tidak masalah, mungkin tinggal menunggu waktu saja sampai putra kami memberikan respons setelah syoknya hilang," sahut wanita paruh baya lain yang duduk di seberang nyonya Wanda.

Dialah istri dari tuan Thobias, ibu dari Axel dan adiknya, namanya Rachel Weisz Kennedy atau biasa dipanggil nyonya Rachel.

Lalu adiknya Axel sendiri bernama Grace Simon Kennedy dan biasa dipanggil Grace.

Gadis itu duduk di kiri Axel yang mana Axel duduk di kiri ibunya dan berseberangan langsung dengan tempat duduk Miller.

"Ibu, sepertinya kakak lupa bernapas," celetuk Grace sembari menggoyangkan tubuh Axel pelan.

"Haaah!" Tiba-tiba Axel menghela napas dengan kuat seperti orang yang baru saja tenggelam.

Grace terkekeh pelan melihat itu, Axel syok sampai benar-benar lupa bernapas untuk sesaat.

"Apa tadi? Kalian menjodohkan dia dengan adikku? Aku tidak merestuinya! Yang benar saja, dia tidak pantas mendapatkan adikku!" seru Axel akhirnya dengan ekspresi tegas yang dibuat-buat sembari menunjuk Miller tidak suka.

"Woy! Jangan pura-pura tidak dengar kau! Kau mendengarnya dengan baik kan? Makanya kau sampai syok begitu, lagi pula aku masih 18 tahun! Jelas-jelas yang akan menikah itu kau!" semprot Grace tidak terima sembari menggoyangkan tubuh kakaknya lebih kencang.

"Axel, kau hanya tidak bisa menerima kenyataan saja iya kan? Hahaha! Kau menolak mengakui kalau kau mendengar semuanya dengan jelas kan? Bahwa kau yang akan menikah dengan Miller," celetuk tuan Thobias dengan cara bicara yang terdengar menyebalkan bagi Axel.

"Apa? Hahaha, itu tidak benar," sahut Axel dengan tawa hambar-nya.

Axel sudah memikirkan kemungkinan tentang perdamaian mutlak itu, tapi dia tidak menyangka ayahnya ingin berhubungan lebih dekat dengan keluarga Ludwig sampai setingkat besan seperti ini.

"Kau tidak membuat situasi jadi lebih baik, dasar!" seru Miller akhirnya kembali angkat suara.

"Seolah-olah kau punya cara untuk membalikkan keadaan," sahut Axel meremehkan.

Affection [Mpreg, Yaoi/BL, Smut]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang