#Episode 15

8.1K 589 36
                                    

Affection [Kasih Sayang]

Episode Lima Belas

"Saya juga baru kepikiran setelah penyerangan tadi Bos, ini terlalu terstruktur, sebelumnya kita tidak punya masalah seserius ini dengan keluarga lain," celetuk Gray yang terlihat tidak mau bosnya menyalahkan diri sendiri.

Axel mengatur napas untuk menenangkan dirinya. "Baiklah, terima kasih atas asumsimu. Aku akan memastikannya pada bos besar terlebih dahulu baru kita coba diskusikan lagi dengan keluarga Ludwig untuk mengambil keputusan akan bagaimana selanjutnya jika benar ada pihak ketiga yang mencoba menghancurkan kita semua," ucapnya mencoba tetap berpikir positif mengesampingkan masalah pribadinya dengan Miller.


"Aku butuh mobil baru sementara mobilku direparasi, kita ke kantor saja dulu," celetuk Axel selanjutnya.

"Oh, silakan pakai mobil saya dulu saja Bos. Biar saya pakai mobil perusahaan sementara. Anu, apa Anda akan langsung menemui bos besar?" ucap dan tanya Gray langsung menanggapi.

"Ya aku akan menemuinya, lebih cepat kita mendapatkan petunjuk lebih baik," sahut Axel seadanya.

"Mau saya antar sekalian?" tanya Gray lagi.

"Tidak, terima kasih. Aku bisa pergi sendiri," sahut Axel.

"Baik."

Setelah sampai di kantor Gray turun dan Axel pindah ke balik kemudi.

"Jati-hati di jalan Bos," ucap Gray mengantarkan kepergian Axel.

Axel tersenyum kecil lalu mulai melaju untuk ke rumah ayahnya.

Hari sudah sore dan hampir petang, ditambah cuaca yang mendung membuat suasana terasa lebih suram.

"Sudah mau musim hujan lagi saja," ucap Axel menanggapi suasana sekitarnya.

Dengan mobil Gray dia melesat menuju kediaman pribadi ayahnya.

Sampai di depan gerbang dia diberhentikan oleh penjaga di sana. Nah, itu sudah pasti karena mereka tidak mengenali mobil yang dia kenakan.

"Biarkan aku masuk, aku buru-buru," tegur Axel sembari menurunkan kaca samping mobilnya.

Dengan cepat mereka langsung menuruti perkataannya saat melihatnya dan mendengar suaranya.

Setelah memarkirkan mobil Axel langsung mencari keberadaan ayahnya.

"Ryna! Tuan besar di mana?" tegur Axel saat tidak sengaja melihatnya pelayannya itu.

"Ah, Beliau ada di lapangan golf bersama tuan Demian," jawab Ryna sembari mendekati Axel.

"Oh, terima kasih," ucap Axel kemudian berlalu begitu saja.

"Sepertinya sekarang mereka benar-benar sudah menjadi sobat sehobi," gumam Axel setelah tidak percaya.

"Ayah!" panggil Axel langsung setelah sampai dan melihat ayahnya benar-benar tengah bermain golf bersama partner barunya itu.

"Hey Ryder!" sahut tuan Thobias langsung beralih mendekati putranya itu.

"Tumben pulang ke sini tanpa diminta? Kau sendiri? Di mana suamimu?" tanya tuan Thobias antusias.

"Ada yang ingin aku tanyakan padamu, ini tentang bisnis keluarga."

Mendengar itu ekspresi tuan Thobias mulai serius. Dengan itu Axel pun diajak untuk duduk bersama tuan Demian juga untuk menjelaskan maksud ucapannya tadi.

Affection [Mpreg, Yaoi/BL, Smut]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang