#Episode 54

1.5K 163 22
                                    

A/n: kalian ingat ada karakter bernama Byrne?

Informasi saja kalau cara menyebutkan nama Byrne bukanlah "Birne", "Birn",
"Bairne" ataupun "Bairn", melainkan pelafalannya adalah sama seperti saat menyebut kata "Burn" (bakar) dalam bahasa Inggris.

"Kenapa harus di pesisir seperti ini? Terlalu jauh dari wilayah kita. Aku juga mendengar kalau wilayah ini sudah jatuh ke tangan tuan Byrne." Axel menoleh pada Hide yang berdiri di kanannya.

Akhirnya setelah beberapa kali tertunda kini dia bisa melakukan hal yang dia inginkan, yaitu menemui Hide dan berkunjung ke makam mendiang istrinya Hide.

Reon selaku sopir pribadinya yang baru pun ikut dalam pertemuan dan kunjungan ini.

Dia sempat merasa tegang membayangkan akan seperti apa situasinya berkembang saat Axel bertatap muka kembali pada anak buahnya yang pernah melakukan hal berbahaya untuk organisasinya itu.

Namun, saat pertemuan itu benar-benar terjadi dan semuanya berjalan seperti biasanya dia merasa cukup lega.

"Kota kecil ini adalah kampung halaman istri saya, keluarganya juga masih ada di sini. Meski saat dia memutuskan untuk menikah dengan saya keluarganya menolaknya dengan keras bahkan menendangnya dari keluarganya, saya kira keluarga tetaplah keluarga dan tidak ada yang namanya mantan orang tua. Saya harap mereka masih tergerak untuk sesekali mengunjunginya." Hide menatap lurus pada batu nisan istrinya dengan tatapan yang lembut.

Yang ada dalam benak Axel saat melihat itu adalah, "Dia terlihat sangat menyayangi istrinya." Dan setelahnya dia menoleh pada Reon membuat Reon tersentak kaget tiba-tiba ditatap.

"Kenapa Bos?" tanya Reon canggung.

"Aku heran kenapa kau mau menghabiskan waktu untuk mengurus duda satu anak ini. Tidakkah kau punya kehidupan sendiri? Jika tentang Marie, kau bisa mengunjunginya saja sesekali. Anak itu pasti bisa mengerti," ucap Axel dengan santai.

Namun, itu berhasil membuat tubuh Reon menegang, di sisi lain Hide juga terlihat kaget

"Nah, selama tidak menganggu pekerjaan itu terserah kalian sih. Aku tidak tertarik mengatur hidup orang lain," imbuh Axel kemudian berbalik dan melangkah menjauh terlebih dahulu.

"Siap! Saya tidak akan membiarkan pekerjaan saya terganggu lagi Bos! Maaf untuk yang kemarin!" seru Reon membungkuk dalam.

"Harusnya kau bilang kalau kau punya pekerjaan baru sebagai sopir. Aku tidak akan membiarkan Marie bertingkah sesukanya kalau kau memberitahu aku lebih awal," celetuk Hide yang menanggapi.

"Diam kau! Sendirinya ayah takut anak!" sahut Reon tidak suka dipojokkan oleh Hide.

Sepertinya sering bersama membuat mereka mulai saling mengetahui kepribadian satu sama lain.

"Cih ...." Hide tidak bisa menyangkal yang satu itu lalu memalingkan wajahnya dan menyusul Axel.

Reon pun ikut melangkah untuk menyusul Axel yang sudah berjarak agak jauh darinya.

Dari interaksi mereka, terlihat kalau sifat Reon dan Hide cukup bertolak belakang. Reon yang selalu tegas dalam hal apa pun dan cenderung kaku dengan Hide yang lebih santai dan terkesan tidak mau repot akan banyak hal di luar pekerjaan.

Namun, demi Marie yang sudah mencuri hati mereka, dua pria alfa dewasa itu rela berbagi waktu dan tenaga untuk mengurus dan menyenangkan hati gadis kecil periang itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Affection [Mpreg, Yaoi/BL, Smut]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang