#Episode 17

8.6K 658 65
                                    



Affection [Kasih Sayang]

Episode Tujuh Belas

"Ayo lakukan saja rencanamu, aku akan berusaha mengulurkan tangan di sini," ucap Miller dengan nada serius sembari mengejar Axel.

"Kukira kau masih butuh banyak waktu untuk memikirkannya, punya alasan?" sahut Axel cukup penasaran Miller memutuskan lebih cepat dari perkiraannya.

"Kita tidak boleh buang-buang episode untuk memuaskan fantasi penulisnya saja, memikirkan kemauan pembaca juga penting."

"Benar juga. Entah sejak kapan cerita yang harusnya romance-action malah jadi action-anti-romantic."

Ralat!!!

"Apa kau akan tersinggung kalau aku bilang aku kasihan padamu?" ucap Miller gamblang dengan ekspresi tenang.

Axel terdiam sesaat mendengar itu. Itu benar-benar sudah cukup untuk melukai harga dirinya. Namun, jika dilihat dari sisi yang lain dia juga sadar sebagai omega yang tidak lagi normal dia sangat pantas mendapatkan belas kasihan dari seorang alfa.

"Bukannya kau membenciku?" sahutnya tanpa mau terlihat tersinggung akan pertanyaan Miller itu.

"Itu benar, aku sangat ingin melihatmu kesal akan kekalahanmu suatu hari nanti, itu salah satu tujuanku," jawab Miller santai.

"Bukannya sudah ...," ucap Axel lirih tanpa menatap ke arah Miller.

"Hm? Apanya?"

"Aku butuh persiapan dan sebaiknya kita menemui dokter dulu besok untuk konsultasi."

"Kau belum menjawab pertanyaanku!" sela Miller dengan suara lebih tegas.

Axel menatapnya dengan ekspresi yang sulit dibaca. "Di hari aku mengalah pada keadaan, aku sudah kalah darimu juga. Apa itu masih kurang jelas?!" serunya penuh penekanan.

Itu tidak seperti yang Miller inginkan, bukan kekalahan seperti itu yang ingin dia lihat dari sosok Axel.

Namun, sepertinya memperpanjang masalah itu hanya akan semakin mengulur waktu saja. Pada akhirnya dia hanya diam dan memalingkan wajah.

Pada akhirnya Miller mengikuti perkataan Axel dan siang hari pada hari berikutnya yang kebetulan hari liburnya dia benar-benar ikut Axel untuk konsultasi ke dokter Kellen.

Tidak banyak yang bisa Kellen sampaikan pada mereka. Dia menjelaskan tentang keadaan Axel dan bagaimana menanganinya seperti yang pernah disampaikan pada Axel berikut juga persentase keberhasilan pembuahan saat mereka berhubungan seks.

Selebihnya hanya beberapa saran dan metode untuk membantu proses adaptasi Axel juga beberapa tips untuk bisa tetap ereksi meski tidak menggunakan feromon mengingat itu adalah masalah utama mereka.

"Asal kau tahu Tuan Muda Ludwig," celetuk Kellen dengan cara bicara yang santai sembari menyandarkan punggungnya pada sandaran kursinya. "Axel sangat manis dan menawan saat masih remaja dulu," lanjutnya sembari melirik Axel dengan ekspresi menggoda.

Namun, setelahnya hanya keheningan yang menyapa. Axel hanya diam dengan ekspresi datarnya yang menyiratkan rasa tidak suka akan ucapan Kellen sedangkan Miller terdiam sembari menatap wajah Axel dan Kellen bergantian dengan ekspresi tidak percaya.

"Tidak mungkin," celetuk Miller akhirnya.

Axel mengembuskan napas pelan lalu bangkit dari duduknya. "Ayo pergi," tegurnya pada Miller.

Affection [Mpreg, Yaoi/BL, Smut]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang