Affection [Kasih Sayang]
Episode Dua Puluh Dua
•
•
•
Setelah malam itu berlalu, semuanya kembali seperti semula.
Axel terlihat sudah tidak lagi mempermasalahkan kejadian itu dan kembali menyebalkan seperti biasanya.
Namun, meski begitu butuh waktu seminggu sampai akhirnya Axel kembali mengajak Miller berhubungan seks.
Bukan berarti Miller mengharapkannya, tapi dia sempat kepikiran juga kalau Axel benar-benar tidak ingin melakukannya lagi sama sekali. Itu membuatnya mempertanyakan kesepakatan mereka tentang memiliki anak.
"Hey Scott, bagaimana menurutmu tentang bayi tabung?" celetuk Axel di tengah pemanasan yang tengah mereka lakukan untuk berhubungan seks malam ini.
"Setelah sudah sejauh ini kau baru membahasnya? Kurasa aku tidak pernah berpikir untuk melakukannya jika masih bisa mendapatkan keturunan secara alami," sahut Miller seadanya.
Axel terlihat berpikir sejenak. "Bagaimana kalau ini memakan waktu bertahun-tahun?" tanyanya lagi.
"Kau mau menyerah? Kurasa masih belum terlambat untuk itu," sahut Miller menerka.
"Tidak juga, tapi mungkin jika dalam setahun kita tidak bisa aku akan memikirkan cara lain. Bagaimana menurutmu? Apa itu terlalu lama?"
Miller terdiam sejenak mendengar itu. Kepalanya memperhitungkan tentang beberapa kemungkinan dengan jangka waktu itu.
"Tidak masalah, untuk sekarang kurasa tidak buruk juga menghabiskan waktu setahun lagi denganmu," sahutnya akhirnya.
Axel terkekeh geli mendengarnya. "Jangan menyesal," ucapnya.
Miller menarik senyum remeh. "Aku kembalikan kalimat itu," sahutnya tidak mau kalah.
Itu membuat mereka tertawa geli bersama lalu kembali melanjutkan kegiatan mereka untuk membuat anak.
Setelah malam itu kembali berlalu hari-hari berikutnya hubungan mereka terlihat lebih baik. Kekerasan dalam rumah tangga juga sudah mulai berkurang.
Minggu demi minggu dilalui begitu saja dengan Axel yang sudah mulai terbiasa melakukan hubungan seks dengan Miller membuat mereka lebih mudah setiap kali akan memulainya.
Hari ini Miller ke kantor seperti biasanya. Mengurus bisnisnya terutama perkembangan kasino baru yang dia danai di wilayah distrik Utara yang sebelumnya dipegang Axel.
Axel tidak mau lagi menggelontorkan dana ke sana dengan alasan tidak mau lagi menggunakan barang cacat.
Namun, Miller melihat peluang di sana dan mengambil alihnya.
Organisasinya juga mulai sibuk melakukan banyak persiapan dan pengawasan pada kolega-koleganya setelah mengetahui masalah yang dihadapi keluarga Kennedy beberapa waktu lalu.
Meski sudah bersekutu Miller tidak pernah mau berurusan langsung dengan organisasi keluarga Kennedy secara langsung.
Dari informasi yang dikumpulkan oleh anak buahnya, yang harus dilakukan adalah terus mengawasi pergerakan organisasi muda yang mulai menunjukkan taringnya itu.
Kemungkinan besar organisasi muda itu juga akan mulai bergerak mengusik organisasinya meski sejauh ini masih aman saja.
Dan meski sudah menikah dan hidup bersama dengan Axel selaku pemimpin keluarga Kennedy mereka sama sekali tidak pernah membahas soal pekerjaan dan tidak akan pernah karena urusan organisasi tidak bisa mereka campur dengan urusan pribadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Affection [Mpreg, Yaoi/BL, Smut]
RomanceSaat dua penerus organisasi mafia besar harus menikah karena terpaksa, bukan cinta. Sebagai seorang alfa, Miller tidak pernah menyangka bahkan tidak menyadari sama sekali bahwa Axel, bos mafia dari pihak musuh yang terkenal kejam itu adalah seorang...