Affection [Kasih Sayang]
Episode Delapan
•
•
•
Axel mendekatkan mulutnya pada telinga kiri Miller. Dengan ekspresi bingung dan setengah waspada Miller mengikuti gerak kepala Axel dengan matanya."Tunggu aku di luar atau pergilah dulu," bisik Axel sangat pelan, tapi melihat ekspresi Miller setelah itu sepertinya dia masih bisa mendengarnya.
Dengan cepat Axel kembali menjauhkan diri dari Miller lalu menepuk bahu pria alfa itu dua kali sembari berkata, "Sebaiknya kau enyah dari hadapanku sekarang atau kau tidak akan bisa keluar dari tempat ini sama sekali."
Itu adalah kalimat ancaman yang biasa Axel gunakan saat ada penyusup atau mata-mata yang mencoba menyadap aktifitas organisasinya lalu tertangkap oleh anak buahnya.
Bedanya kali ini Axel meminta Miller untuk pergi bukan menginterogasinya untuk mendapatkan informasi sembari menyiksanya.
Miller terkekeh tanpa suara lalu kembali mengangkat kedua tangannya.
"Baiklah, aku akan pergi. Lain kali aku akan menghubungi sekretarismu terlebih dahulu. Mengingat kita sudah terikat perjanjian damai harusnya kalian bisa sedikit berpikir kalau bisa saja aku datang hanya demi urusan bisnis, ingat itu," ucapnya sembari melirik sinis pada anak-anak buah Axel di akhir kalimatnya.
Axel hanya menghela napas panjang lalu mengibaskan tangan kirinya di udara sebagai isyarat agak Miller cepat pergi.
"Cih!" Miller terlihat kesal melihat gelagat Axel yang seolah tidak terpengaruh sama sekali dengan sindirannya.
Setelahnya tanpa mau buang waktu lagi Miller langsung berbalik dan meninggalkan tempat itu dengan rasa tidak puas dalam dadanya.
"Bos? Apa tidak masalah kita biarkan dia begitu saja?" tanya Gray memastikan. Dia terlihat khawatir tentang kedatangan Miller yang sangat tiba-tiba ini.
Axel melirik ke arah Gray sesaat lalu kembali meluruskan pandangan menatap bekas kepergian Miller.
"Untuk saat ini fokus saja pada masalah distrik Utara. Setelah urusanku selesai kita bisa bergerak lebih agresif lagi dan menyelesaikan masalah itu secepatnya," jawab Axel dengan tenang.
"Maaf, tapi apa Anda berpikir kalau ini ada campur tangannya dengan orang-orang LW sama sekali?" tanya Gray lagi dengan menyiratkan asumsinya bahwa bisa saja Miller dan orang-orang terlibat lagi dalam masalah kali ini.
"Kalau menilik rekam jejak kita bersama organisasi itu bisa saja ada kemungkinan, tapi mengingat bahwa kita telah berdamai dengan mereka itu bisa jadi masalah jika kita hanya berasumsi saja. Intinya aku tidak mau ada perseteruan dengan mereka apalagi hanya karena masalah sepele, kita harus lebih bisa bersikap tenang dan jangan termakan provokasi mereka karena aku tidak mau mereka memandang rendah kita sebagai pengkhianat," sahut Axel panjang lebar dengan menyempilkan sindiran pada sikap anak buahnya tadi yang langsung menodongkan senjata pada Axel.
"Baik! Kami akan bersikap lebih tenang lagi untuk selanjutnya!" seru Gray tegas.
"Nah, kalaupun mereka benar-benar ada hubungannya dengan ini justru bagus untuk menjatuhkan citra mereka di depan bos besar kita, benar bukan?" ucap Axel sembari menarik seringai tipis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Affection [Mpreg, Yaoi/BL, Smut]
RomanceSaat dua penerus organisasi mafia besar harus menikah karena terpaksa, bukan cinta. Sebagai seorang alfa, Miller tidak pernah menyangka bahkan tidak menyadari sama sekali bahwa Axel, bos mafia dari pihak musuh yang terkenal kejam itu adalah seorang...