#Episode 14

9.6K 690 10
                                    

Affection [Kasih Sayang]

Episode Empat Belas

Setelah pembicaraannya dengan Miller hari itu semuanya berlalu tanpa ada sesuatu yang istimewa terjadi seperti yang sudah-sudah.

Hari ini Axel melakukan pemeriksaan pada lukanya untuk memastikan keadaan lukanya.

Beruntung baginya semua sesuai harapan, sembuh dengan baik.

Di perjalanan menuju kantor untuk mampir Axel menyadari sebuah mobil asing terus membuntutinya.

Masih sembari menyetir Axel menyiapkan pistolnya untuk berjaga-jaga.

"Berani sekali mereka di dekat kandang musuh seperti ini," ucap Axel membanting stir ke kanan untuk mengambil jalur lain yang berlawanan arah dengan daerah kantornya atau tepatnya markasnya berada.

Dengan sengaja Axel mengambil jalan memutar dan melewati area distrik hiburan malam yang akan sangat sepi di saat siang hari.

Saat mobil itu terus melaju di belakangnya dengan jarak yang stabil, Axel sudah bisa memastikannya.

Tanpa sadar sebuah senyum tersemat saat merasakan adrenalinnya mulai terpacu.

Dari kaca spionnya Axel melihat seseorang mengeluarkan kepala dan tangan kanannya yang menggenggam sebuah rifle.

Dor, dor, dor! Suara tembakan beruntun terdengar mengudara diikuti timah-timah panas yang melesat mengarah pada mobil Axel.

Seringai Axel mengembang lalu dia membanting stir ke kiri untuk memutar arah mobilnya dengan cepat.

Dor! Dor!

Dia tembakan darinya langsung memecahkan kaca depan mobil penguntitnya itu. Kemudian disusul oleh tembakan-tembakan beruntun dari mereka.

Axel menundukkan kepalanya sembari sesekali memanfaatkan celah untuk memberikan serangan balasan.

Dor! Dor!

"Akh!"

Satu dari empat orang dalam mobil itu terkena tembakan Axel dan langsung berlindung di balik badan mobil.

Suara tembakan yang bertubi-tubi terus terdengar, satu per satu kaca mobil Axel pun dipecahkan.

"Aah, ini cukup merepotkan," gerutu Axel lalu kembali melajukan mobilnya menjauh dari mobil itu.

Suara knalpotnya menderu kencang diiringi satu dua tembakan yang masih dilesatkan dari belakangnya.

Di tengah situasi menegangkan itu sebuah panggilan masuk dari Miller.

Axel mengabaikannya beberapa kali sampai akhirnya dia tidak tahan lagi saat Miller terus mencoba menelponnya.

"Aku sedang sibuk! Kita bicara di rumah saja nanti!" seru Axel di sela usahanya untuk menghindari setiap serangan dari belakang yang terus menghujam itu.

Affection [Mpreg, Yaoi/BL, Smut]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang